Last Child Akhirnya Rilis Album Perdana

Kapanlagi.com - Setelah menanti sekian lama, Last Child boleh berbangga hati. Album studio perdana mereka akhirnya diluncurkan. Sejak digandeng label dr. m pada Mei 2010 lalu dengan 3 single yakni Diary Depresiku, Pedih, dan Percayalah - kini saatnya Last Child merilis OUR BIGGEST THING EVER.

Judul ini, kata Virgoun Teguh sang vokalis, merupakan deskripsi sekaligus doa atas apa yang termuat dalam album mereka. Per 25 Januari 2012, album yang merupakan hasil kerja sama dr.m dengan Music Factory ini dijadwalkan akan dirilis secara nasional di semua outlet KFC.

"Sepanjang proses pembuatan album ini, kami benar-benar mencurahkan segala kemampuan kami. Proses produksinya pun sudah dimulai cukup lama. Dan mengalami banyak penyempurnaan sehingga hasilnya cukup memuaskan. Semoga benar-benar bisa menjadi sesuatu yang besar untuk Last Child," ungkap Virgoun.

Dan memang, keseriusan ini dibuktikan langsung oleh mereka. Menggandeng Gisel Idol, Last Child mampu menghadirkan single andalan Seluruh Nafas dengan sempurna.

"Saya memilih Gisel karena kualitas suaranya pas dengan karakter lagunya. Selain itu, dia cantik dan sangat ramah," ujar sang vokalis, "Keramahan ini merupakan bahan pertimbangan yang cukup utama, karena bagaimanapun LAST FRIENDS atau LF (fans Last Child) adalah harta yang paling berharga untuk kami. Oleh karena itu, siapapun teman kolaborasi kami, pastinya harus bisa masuk dan nyaman untuk berada bersama-sama dengan mereka (LF)."

Berbekal 11 lagu, band indie rock yang tersisa tiga orang - Virgoun (vokal/gitar), Dimas Rangga (bass/vokal), dan Mamie (gitar) ini masih mengandalkan kekuatan lirik dan tema. "Hal itu memang menjadi trademark kami sejak lama. Saya lebih memilih untuk menggunakan bahasa sehari-hari yang lebih bisa dimengerti. Agak menjauhi bahasa puitis yang biasa dipakai band-band emo punk kebanyakan," terang Virgoun.

Di OUR BIGGEST THING EVER ini juga, Last Child mengandalkan kombinasi musik berkualitas dengan tema yang mengena. Bukan cuma soal cinta, tapi berbicara tentang kehidupan yang beragam. Mulai dari perbedaan, jeritan hati seorang anak kepada ibunya, long distance relationship, anthem untuk Last Friends, sampai proses tumbuh dewasa mereka pilih sebagai tema.