Ayah Tiri Avicii Dikabarkan Salahkan Manajer Atas Kematian Sang DJ

Penulis: Natanael Sepaya

Diterbitkan:

Ayah Tiri Avicii Dikabarkan Salahkan Manajer Atas Kematian Sang DJ
Avicii © facebook.com/avicii

Kapanlagi.com - Sampai hari ini kepergian Avicii masih menyisakan duka tersendiri bagi keluarga, fans dan para penikmat dance music. Bukan cuma karena berbagai karyanya yang mendunia, Avicii adalah sosok yang telah memberi pengaruh besar untuk perkembangan dance music.


Namun seperti dilansir dari Mix Mag, baru-baru ini Ayah tiri Avicii yang bernama Tommy Korberg pun angkat bicara atas kematian anaknya. Ya, Tommy menyalahkan pihak manajemen Avicii yang dianggapnya terus mendorong sang DJ untuk terus tampil tanpa beristirahat.


Hal tersebut diungkapkan Tommy saat tampil dalam salah satu podcast asal Swedia, Varvet, untuk membicarakan penyebab kematian Avicii dari sudut pandangnya. "Untuk ukuran anak muda, kamu tentu tidak akan mengambil 900 gigs dalam 8 tahun," ujar sang Ayah tiri.

1. Ayah Tiri Avicii Kecewa Dengan Manajemen Artis Sang DJ

"Ini benar-benar sangat disayangkan. Saat aku bekerja di London memang ada cukup tekanan, tapi di sana ada masa untuk pergantian. Tapi itu bukan permasalahan di industrinya (Avicii). Ada banyak orang yang bergantung pada Avicii. Kalau dia tidak bekerja, berarti mereka juga tidak akan memiliki pekerjaan, itu bukan hal yang baik," papar Tommy.

"Kalau Avicii punya manajemen artis yang profesional, dia mungkin masih hidup sampai hari ini. Ketika serakah dan kebodohan terus berjalan, apapun bisa terjadi, terutama hal-hal seperti ini (meninggalnya Avicii). Tidak ada orang jahat yang mau mencatat 900 gigs dalam 8 tahun, pikirkan apa yang akan terjadi di sana," terang Tommy.

Sedangkan sebelumnya Avicii sendiri dikabarkan tengah mengerjakan sederet musik baru sebelum menghembuskan napas terakhirnya. Tercatat ada sekitar 200 lagu baru yang disiapkan Avicii untuk rilisan penuh berikutnya yang saat ini ia tinggalkan.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Lagu Kolaborasi Avicii dan Chris Martin Sedang Di-mixing

Seperti dilansir dari Female First, Carl Falk yang merupakan kolaborator lama Avicii baru-baru ini mengungkapkan kalau ia bekerjasama dengan produser asal Swedia itu untuk sejumlah track baru. Menariknya, Carl Falk mengatakan jika salah satu track baru Avicii juga menghadirkan frontman Coldplay, Chris Martin.

Carl Falk juga mengatakan kalau proses mixing dari track tersebut sangat emosional yang diungkapkannya melalui sebuah postingan di Instagram. Tentunya semua proses itu terasa berbeda mengingat Avicii meninggalkan berbagai detail untuk track kolaborasinya bersama Chris Martin yang berjudul Heaven.

Salah satu situs Swedia yang bernama Aftonbladet juga sebelumnya mengatakan kalau produser yang bernama asli Tim Bergling itu meninggalkan 200 track baru yang siap dikerjakan saat menghembuskan napas terakhirnya. Bahkan menurut seorang sumber, pihak keluarga juga sudah bertemu dengan label Geffen Records untuk mendiskusikan kemungkinan rilisnya materi rekaman Avicii yang tertinggal.

3. Neil Jacobs Sebut Semua Track Baru Adalah Karya Terbaik Avicii

Neil Jacobs selaku manager dari Geffen Records mengatakan kalau track peninggalan Avicii adalah karya musik terbaik dalam beberapa tahun terakhir. Tentunya jika materi-materi tersebut dirilis, album baru ini akan menjadi follow up pertama sejak Avicii terakhir kali meretas album penuhnya di tahun 2015, STORIES.

Sampai saat ini masih belum diketahui apakah album tersebut akan dirilis atau tidak, namun Carl Falk jelas tengah berusaha kerasa menyelesaikan salah satu track terbaik Avicii yang menghadirkan Chris Martin. Tentu hal yang wajar jika para fans berharap banyak untuk bisa mendengar track terakhir dari Avicii.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending