Ardhito Pramono Tidak Mau Disebut Sebagai Michael Buble-nya Indonesia

Kapanlagi.com - Dari sederet nama musisi pendatang baru, Ardhito Pramono boleh jadi salah satu yang memukau banyak orang saat ini. Bukan tanpa alasan, sebab Ardhito Pramono benar-benar menawarkan sebuah tatanan musik dengan kualitas yang berkaliber internasional dan terbukti lewat single Fake Optics.

"Banyak orang Indonesia yang belajar musik di luar negeri buat mixing-mastering. Gue bukan underestimate orang Indonesia sih ya, kayak temen gue gitu, ada beberapa yang kerja di mixing dan audio engineer. Harganya nggak jauh beda, dan dua, dapet nama juga. Kualitasnya sama, tapi harganya justru lebih murah," ujar Ardhito, saat berkunjung ke kantor Redaksi KapanLagi.com di Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (4/4).

Ardhito Pramono ingin dikenal sebagai diri sendiri dibanding disebut 'Michael Buble' © KapanLagi.com/Budy Santoso

Menariknya, kehadiran Ardhito Pramono dan musik-musiknya justru membuat dirinya mendapat julukan sebagai Michael Buble dari Indonesia. Namun nyatanya Ardhito sama sekali tidak menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang membanggakan karena alasan yang sederhana.

"Enggak sih hahaha, Kenapa ya? Gue nggak tahu sih, gue pengen ala Dhito aja gitu, nggak mau jadi siapa-siapa gitu. Kalau misalnya referensi pun gue sebenernya lebih ke cewek. Kayak Amy Winehouse gitu, punk banget. Kalau dibilang kayak Michael Buble masih jauh gue ke sana tuh," lanjutnya.

Walau begitu Ardhito Pramono sendiri mengaku kalau dirinya tetap bersyukur dengan julukan seperti itu. Hanya saja ia tetap menjadikan julukan tersebut sebagai sebuah pemacu untuk dirinya terus berkarya melalui musik dan membuktikan dirinya tanpa bayang-bayang musisi lain.

"Bersyukur aja deh. Maksudnya kan kita nggak bisa ngatur apa yang mereka pikirin sih. Tiap orang beda-beda. Aku lihatnya kalau banyak yang bilang gitu, lebih semangat buat jangan jadi siapa-siapa aja sih, gitu," pungkas Ardhito singkat.

Berita Foto

+9

FOTO: Cerita Andira Comeback Lewat 'Biar Semesta Bicara'