Aksi Pamungkas di Soundrenaline 2025: Sempat Gak Pede Bikin Lagu Bahasa Indonesia

Aksi Pamungkas di Soundrenaline 2025: Sempat Gak Pede Bikin Lagu Bahasa Indonesia
Pamungkas (credit: instagram.com/pamunqkas)

Kapanlagi.com - Gelaran Soundrenaline 2025 hari kedua berlangsung sangat meriah dengan deretan penampil yang luar biasa. Salah satu momen yang paling dinantikan adalah aksi panggung Pamungkas yang tampil memukau di Bengkel Space, SCBD, Jakarta Selatan, Jumat (19/12/2025).

Seolah ingin menuntaskan malam dengan sempurna, musisi berbakat ini membawakan sederet lagu hits dari album WALK THE TALK hingga HARDCORE ROMANCE. Suasana semakin pecah saat intro lagu Monolog mulai bergema di seluruh ruangan. Para penonton yang memadati venue langsung bersorak histeris menyambut lagu yang tengah viral tersebut.

Pamungkas sendiri tampak sangat menikmati momen itu ia tersenyum tipis sambil memetik gitar dan sempat melepas jaketnya di atas panggung, sebuah aksi ikonik yang selalu ditunggu-tunggu oleh para penggemar setianya.

Ikuti berita lainnya di Liputan6.com.

1. Pamungkas Bahagia Lagunya Didengarkan Ratusan Juta Kali

Lagu Monolog memang tengah menjadi primadona di berbagai platform musik digital, terutama setelah kembali hits melalui potongan-potongan musik di media sosial TikTok.

Pencapaian ini membawa kebahagiaan tersendiri bagi Pamungkas, mengingat lagu tersebut sempat menduduki jawara Top 50 Spotify Indonesia selama berbulan-bulan. Bahkan, hingga saat ini, Monolog telah didengarkan lebih dari 495 juta kali di Spotify.

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

2. Pamungkas Sempat Tak Pede Nulis Lagu Bahasa Indonesia

Pamungkas di atas panggung (credit: instagram.com/pamunqkas)

Meskipun lagu-lagu berbahasa Indonesianya kini meledak di pasaran, siapa sangka jika sang musisi sempat merasa kurang percaya diri. Pamungkas mengaku memiliki beban tersendiri saat harus meramu lirik dalam bahasa ibu. Hal ini berkaitan erat dengan referensi musik yang ia konsumsi sejak masih belia yang membentuk standar pribadinya dalam berkarya.

"Gue tuh tumbuh di golden era ya, ada Slank, Padi, Dewa 19 dan lainnya. Dimana gue tumbuh dengan standar penulisan lagu dan lirik di situ," ujar Pamungkas.

3. Pamungkas Alami Tekanan Tersendiri

Pamungkas dan gitarnya (credit: instagram.com/pamunqkas)

Bagi pelantun To The Bone ini, standar musik Indonesia di era tersebut sangatlah tinggi. Hal itulah yang akhirnya memberikan tekanan atau pressure tersendiri baginya saat mencoba menulis karya di luar bahasa Inggris. Ia merasa ada bayang-bayang kualitas besar dari band-band legendaris tanah air yang harus ia hadapi.

"Ya pressure kali ya buat diri gue sendiri dimana standar lagu dan lirik Indonesia di masa itu tuh ada disitu (Dewa 19 dan lainnya)," sebutnya.

4. Pamungkas Cenderung Dipengaruhi Karya Musisi Luar

Lebih lanjut, Pamungkas menjelaskan bahwa latar belakang musiknya lebih banyak dipengaruhi oleh karya-karya musisi internasional. Hal ini membuatnya lebih terbiasa mengekspresikan diri melalui lirik berbahasa Inggris sejak awal kariernya di industri musik sebelum akhirnya merambah ke lagu berbahasa Indonesia.

"Sementara gue tumbuh lewat hits Evanescence dan I'm Yours-nya Jason Mraz, ya gak dipungkiri, keterbiasaan nyanyi dan nulis lagunya bahasa Inggris," ungkapnya.

(Di usia pernikahan 29 tahun, Atalia Praratya gugat cerai Ridwan Kamil.)

(kpl/far/pit)

Rekomendasi
Trending