"Ada 3 terlapor, tinggal tunggu proses selanjutnya dari penyidik. Ini sudah resmi ada nomor LP-nya, pelanggaran di bidang mechanical rights (penggandaan). Selama ini belum pernah memberikan haknya, belum pernah minta izin kepada penciptanya," ucap Hulman Panjaitan pengacara 5 pencipta lagu, di Bareskrim Mabes Polri, Jaksel, Selasa (3/11/2015).
Untuk pembuktian dari kasus ini sendiri, pihak pelapor bakal membawanya ke pengadilan nanti. Para pencipta lagu tersebut awalnya tahu saat berkunjung ke karaoke tersebut.
"Saya lihat ke sana (Inul Vizta), ada lagu saya yang Klepek-Klepek yang lagi hits tiba-tiba ada di sana. Itu masih beredar, lagu saya itu 3 - 4 bulan yang lalu. Dan lagu anak-anak juga banyak di sana (tempat karaoke)," ucap Papa T Bob.
Kasus ini sebenarnya bukan hal yang baru, bahkan semenjak 10 tahun sudah mulai dipertanyakan. Sementara pihak karaoke tersebut merasa sudah membayar ke KCI (Karya Cipta Indonesia).
"Sejak 10 tahun lalu sudah dipertanyakan soal mechanical right itu. Bilangnya udah bayar ke KCI, yang dibayar itu performing rights, tapi kalau mechanical rights dia salah," tegas Rudy Loho.
Somasi sudah dilayangkan, namun tanggapan yang diberikan tidak seperti yang diharapkan. Yang dipermasalahkan oleh 5 pencipta lagu tersebut adalah mechanical right.
"Di sini karya kami tidak dihargai, di Kuala Lumpur itu sangat dihargai. Orang bilang, kita 3 lagu minimal terima 1 M setahun. Pasti abang sudah punya 7 kolam renang ya. Kareng punya 100 lagu. Dasarnya performing, Inul belum tahu. Ada hak terkait produser, performing ke KCI, dan mechanical untuk kami. Semoga yang terbaik sesuai hak kami saja," tutur Ryan Kyoto.
"Ini tempatnya kita mengambil hak kami. Kalau beliau dapat hasil, marilah berbantu. Tolong berikan apa yang menjadi hak kami semua. Inul saya tunggu, dia kan junior saya," tambahnya.
Hal yang sama juga diungkap oleh pencipta lagu Yongki RM, ia mengaku sekitar 57 lagunya dipakai oleh karaoke itu tanpa izin. "Saya satu suara dengan teman-teman di 80-90an lagunya. Di dalam mesin karaoke ada 57 lagu saya. Kami satu suara dengan temen-temen," tandasnya.
(kpl/hen/sjw)