Riwayat Lokananta

WSATCC dan Upaya Penyelamatan Lokananta

Penulis: Fajar Adhityo

Diperbarui: Diterbitkan:

WSATCC dan Upaya Penyelamatan Lokananta White Shoes And The Couple Company
Kapanlagi.com - Oleh: Fajar Adhityo


Presiden Soekarno pernah mengatakan Jangan sekali melupakan sejarah. Bagi beliau, sejarah adalah penentu tonggak bangsa, namun sayangnya kini banyak orang yang melupakan hal yang terpenting pada negara ini.


Lokananta adalah salah satu bukti sejarah yang mulai terlupakan. Studio pertama yang ada di Indonesia ini seakan lenyap hanya menyisakan cerita-cerita kejayaan dahulu dan jejak rekam yang nyaris musnah karena tidak dirawat dengan baik.


Keberadaan Lokananta yang miris membuat sekelompok band asal Jakarta, White Shoes and The Couple Company tergugah. Mereka pun memiliki niatan untuk merekam lagunya dengan memakai alat yang ada di sana. Bagi mereka, Lokananta adalah tempat bersejarah khususnya untuk musik Indonesia dan ingin mengulang kembali kejayaannya.


Lokananta sebagai studio sekaligus tempat duplikasi vinyl menjadi faktor utama WSATCC untuk merekam album Menyanyikan Lagu-Lagu Daerah. Mereka memilih lagu-lagu daerah yang dulunya memang direkam dan di produksi di studio yang berada di Jalan Ahmad Yani, Solo ini. Selain untuk menjajal studio yang konon alat dan mixernya sama dengan yang ada di studio Abbey Road, Inggris, WSATCC juga ingin mengajak penggemarnya mengenal lagu daerah sekaligus studionya.


"Sebenarnya rekaman bisa di mana aja, di kamar juga bisa. Namun alasan pemilihan Lokananta karena itu dia. Lagu-lagu yang direkam itu semuanya berawal dari sini," ujar Rio pemetik gitar WSATCC saat ditemui oleh KapanLagi.com ketika tengah manggung di Malang.


White Shoes and The Couple Company Saat Rekaman di Lokananta, SoloWhite Shoes and The Couple Company Saat Rekaman di Lokananta, Solo


Rio menceritakan, sebelum memulai rekaman mereka menyempatkan untuk melihat kondisi studionya. Merasa tak ada masalah dengan konsol monitor dan alatnya, akhirnya WSATCC pun memutuskan untuk merekam dengan peralatan sederhana dan apa yang ada tersedia di sana.


Kesederhanaan inilah yang mereka pilih untuk menonjolkan suara apa yang ada di Lokananta yang ternyata benar-benar luar biasa untuk ukuran studio tua. Agar sesuai dengan tema yang diinginkan, WSATCC pun merilis mini album itu dengan format vinyl atau piringan hitam.


Bagi WSATCC, Lokananta memiliki andil yang besar bagi sejarah musik Indonesia. Mereka merasa sedih dengan kepingan sejarah yang ternyata mulai dilupakan dan kini dikenal sebagai tempat futsal.


"Melalui rekaman ini kami ingin mengasih tahu khususnya kepada anak muda keberadaan Lokananta. Ini penting banget, itu awal tonggak musik Indonesia agar semua orang tahu dan harus menghargai sejarah," urai Rio.


Sebuah langkah kecil yang memiliki nilai besar telah dilakukan oleh WSATCC yang mengedukasi sekaligus mengenalkan kepada penggermarnya seperti apa itu Lokananta. Sebuah tribute sederhana, namun tentunya bakal berdampak besar bagi studio tersebut kelak. Sejarah memang tak boleh dilupakan.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/faj)

Editor:

Fajar Adhityo

Rekomendasi
Trending