Riwayat Lokananta

Lokananta dan Harapan Musik Indonesia Yang Terkatung

Penulis: Fajar Adhityo

Diperbarui: Diterbitkan:

Lokananta dan Harapan Musik Indonesia Yang Terkatung
Kapanlagi.com - Oleh: Fajar Adhityo


Masa kejayaan Lokananta telah menghilang, hanya bangunan kokoh yang menjadi saksi bisu kisah kejayaan dulu. Meski di dalamnya masih lengkap, namun kondisi Lokananta seperti bertahan dari sekarat yang berkepanjangan akibat dilupakan oleh pemerintah.


Kembali ke Lokananta, tujuan awal pembangunan gedung ini begitu mulia, untuk mendokumentasikan karya-karya artis lokal. Ide ini tercetus dari Presiden pertama Indonesia, Soekarno yang ingin agar radio di Indonesia banyak menyiarkan lagu-lagu Indonesia. Untuk memfasilitasinya, maka dibangunlah Lokananta sebagai studio rekaman pertama di Indonesia dengan fasilitas nomor wahid. Alat dan mixer pun konon sama dengan yang dipakai di studio Abbey Road, Inggris.


Melihat kondisi Lokananta, rasanya mirip dengan apa yang terjadi di industri musik di Indonesia saat ini. Kurangnya perhatian dan hanya dipandang sebelah mata entah karena dianggap kurang menguntungkan bagi negara. Padahal tak sedikit band/solois di tanah air ini yang berhasil mengharumkan nama bangsa, seperti White Shoes and The Couple Company yang pernah menggelar tur di Amerika, Burgerkill yang pernah tampil di Malaysia dan Australia serta mendapatkan penghargaan metal berskala internasional, dan masih banyak lagi.


Mengingat wacana industri kreatif yang digembor-gemborkan oleh pemerintah tahun lalu, rasanya begitu ironi saat melirik kondisi yang terjadi di Lokananta. Musik yang menjadi salah satu dari bagian wacana ini malah terlupakan atau tak mendapat dukungan yang layak. Ribuan aset berharga yang dibuat dari tahun 50-an dibiarkan musnah termakan oleh jaman. Rasanya mustahil jika pemerintah mengharapkan lebih, namun tak ada apresiasi yang sangat berarti.


Lokananta ibarat orang tua yang bertahan hidup dari bantuan orang lain. Mereka yang peduli merupakan orang yang merasa ini adalah warisan yang harus dipertahankan. Dengan masuknya bantuan dari orang luar, membuat Lokananta pun membuka dan tidak membatasi diri dengan siapapun selama bertujuan baik


Jika di Amerika memiliki museum musik, pastinya para pecinta musik, kolektor dan musisi juga bakal menunjuk Lokananta sebagai tempatnya. Saat ini beberapa komunitas tengah mempercantik Lokananta dengan memfungsikan kembali keberadaanya.


Berharap 'gamelan kayangan' ini segera berbunyi kembali dan menjadi perpustakaan untuk musik Indonesia.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/faj)

Editor:

Fajar Adhityo

Rekomendasi
Trending