Kapanlagi.com - Bukan perkara yang mudah untuk sebuah band bisa bertahan selama bertahun-tahun tanpa merilis album. Hal serupa pun dialami oleh band orkes modern asal kota Batu, Malang, Tahu Brontak.

Selama 10 tahun bertahan di skena musik lokal, jelas asam-garam dunia musik independen terasa berat untuk diarungi. Namun akhirnya, di ulang tahun kesepuluh mereka, Tahu Brontak pun merilis album perdananya yang berjudul MERENDAH UNTUK MEROKET.

Dirilis di bawah naungan Allright Record, album ini menjadi representasi jejak Tahu Brontak di skena musik lokal. Tema sosial yang cukup standar dan dialami hampir semua orang namun tetap dikemas dengan gaya yang berbeda, unik, dan menghibur jadi poin lebih bagi Tahu Brontak.

Penantian 10 tahun Tahu Brontak ditutup manis lewat konser launching album debut mereka © Tahu Brontak/Dedi Widianto

MERENDAH UNTUK MEROKET sendiri berisikan 10 track yang beberapa di antaranya sudah lebih dulu menjadi hits single Tahu Brontak seperti Cinta KW, Dinda, dan Mars TB. Dalam proses penggarapan album ini, mereka lantas mempercayakan Gigih 'Good Boy Jimmy' Prasetya sebagai director mereka di dapur AA Studio.

Sebagai puncaknya, mereka pun menggelar acara launching album di Gedung Kesenian mBatuaji. Sukses berat, Tahu Brontak berhasil membuktikan diri lewat acara yang dipenuhi penikmat sekaligus penggiat musik kota Malang dan sekitarnya.

Walau begitu, jelas album pertama akan menjadi titik awal apakah mereka bisa tetap melangkah di skena musik lokal atau justru kembali timbul - tenggelam. So, patut kita tunggu gebrakan mereka selanjutnya di tahun ini.

Berita Foto

+10

Morfem Datang Semua Senang, Kenalan Yuk Sama Mereka