Diterbitkan:
Nina menceritakan bahwa menjadi tukang cuci adalah sebuah hal yang tak disengaja. Semua karena band yang menjadi pegangan hidupnya Arlodia bubar. Berbekal kemampuan menyanyi, ia pun memilih untuk solo karir. Tapi semuanya kembali dimulai dari nol, meski bandnya dulu sempat masuk salah satu label nasional.
Dari menyanyi saja ternyata tak cukup untuk membiayai hidup Nina. Ia pun mencoba untuk mencari sumber penghasilan lain dan tanpa disangka-sangka, salah satu temannya menawari untuk joinan usaha laundry. Dan dari situ ia menjadi tukang cuci. Mendapatkan costumer dari satu instansi pemerintah pun cukup mengangkat perekonomiannya. Sayang ia harus bergelut dengan beberapa karung cucian kotor yang penuh dengan noda lumpur. Semuanya dilakoninya sendiri, tanpa bantuan karyawan.
"Saat itu orderan cucian dari salah satu instansi pemerintahan yang mengadakan diklat. Ternyata diklatnya tuh kaya main-main di lumpur, jadi bajunya yang penuh lumpur gitu. Waktu itu nyuci sehari bisa 12 karung yang bajunya penuh lumpur. Sekitar 6 bulan aku jalanin jadi tukang cuci. Itu tantangan buat aku sih, masih nyanyi tapi aku nyuci juga," ucap Nina Wang saat ditemui KapanLagi.com® di Singapura, Minggu (10/4).
Advertisement
Bisnis cuci pakaian mengajarkannya banyak hal, kerja keras dan tak banyak mengeluh menjadi bagian dari itu. Cucian dari Instansi pemerintah tersebut datang kepadanya jam 11 malam sedangkan semua cucian itu harus selesai esok paginya. Hal ini membuat kuku kaki Nina bolong dan tangannya berdarah karena bahan kimia yang digunakan untuk mencuci pakaian.
Keterpurukan ekonomi Nina Wang ternyata membuatnya dihina oleh beberapa pihak. Salah satunya adalah orang terdekatnya yang nyeletuk 'Penyanyi kok pinjem uang?', namun impiannya untuk menjadi tak padam sampai situ.
"Pernah ya diledekin. Dulu minjem uang sama temen kosan 20 ribu trus dihina gitu, kok penyanyi pinjem uang. Banyak yang bilang pas aku jadi tukang cuci disuruh berhenti ngejar cita-cita jadi penyanyi. Jadi tukang cuci ya tukang cuci aja. Tapi keyakinan Nina dan keimanan kita yang membuat aku jadi seperti sekarang," kilas balik Nina tentang hinaan yang pernah ia terima.
Kesabaran memang tak pernah mengkhianati adanya jika dibarengi dengan usaha, saat Nina terus bernyanyi tak disangka-sangka Dodhy menghubunginya. Sempat dalam satu label yang sama, Dodhy yang tahu kemampuan Nina kemudian berniat mengorbitkan kembali teman lamanya ini.
"Dodhy itu temen satu kampung trus pernah satu manajemen. Pas aku jadi tukang cuci mas Dodhy hubungin aku. Dia pertama gak percaya kalau
aku jadi tukang cuci. Akhirnya Dodhy ajak aku bikin lagu," akunya menceritakan momen yang membuatnya bertemu dengan Dodhy.
Akhirnya, ia pun ditemukan dengan eksekutif produser yang hendak membawahinya. Namanya panggungnya yang terkesan Chinese dengan nama belakang 'Wang' adalah pemberian dari sang eksekutif produser. Ada satu arti sendiri untuk nama tersebut yang diyakini oleh sang bos sebagai pembawa keberuntungan untuk labelnya.
"Itu nama eksekutif produser aku. Wang itu artinya emas, uang, kekayaan. Semoga setelah Nina fokus sebagai penyanyi solo ini bisa hasilkan uang banyak dan abadi seperti emas."
Soal genre, Nina tak mau ikut-ikutan dengan penyanyi baru yang banyak memilih genre dangdut meskipun mudah untuk lebih dikenal di sana. Ia konsisten dengan cita-citanya untuk menjadi penyanyi rock meski juga suka musik dangdut dari kecil.
"Sebenarnya aku dari kecil suka nyanyi dangdut. Tapi sekarang mau konsisten aja. Pengen coba buktiin cita-cita Nina sebagai penyanyi rock bisa tercapai. Suka sama Nicky Astria, Nike Ardila, seperi itu. Nyanyi dangdut tapi masih bisa."
Saat kami memberikan pertanyaan apakah ia berniat menggantikan sosok Nicky Astria sebagai lady rocker legendaris Indonesia, ia menjawab hal ini dengan rendah hati. Masih banyak faktor yang harus ia pelajari dan capai untuk berada dalam titik tersebut.
"Kalau impian sih iya mau jadi lady rocker. Tapi kalau sekarang dibilang sebagai lady rocker pengganti Nicky Astria itu masih berlebihan. Sekarang aku mau berproses dulu nanti tinggal orang-orang menilai."
Meski sudah mencapai titik yang cukup 'enak', Nina Wang masih belum ingin membuka bisnis laundry yang lebih besar daripada yang ia miliki dulu. Saat ini ia ingin fokus promo karya yang telah ia buat.
"Sekarang lagi fokus promo lagu. Nanti kalau ada rejeki mau bikin usaha laundry," pungkas Nina.
Untuk melancarkan karirnya sebagai penyanyi, Nina Wang juga telah melakoni serangkaian operasi pada hidungnya agar terlihat sempurna di mata publik. Nah, begitulah cerita dari Nina Wang, semoga kerja keras dan patience yang dimiliki Nina Wang menjadi pelajaran yang berguna buat kita semua.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/pur/otx)
Advertisement