Diterbitkan:
"Kita lebih mandiri, lebih merdeka. Lebih bisa merealisasikan sesuatu dengan tangan-tangan kita sendiri, itu perbedaan yang signifikan (setelah keluar dari label). Perbedaan yang selanjutnya kita sih masih di major label, tapi major labelnya itu punya kita sendiri," jelas Erix, Ari, dan Dory saat ditemui KapanLagi.com® di hotel Blue Sky, Petamburan, Jakarta Barat, Minggu (3/1).
Benar saja, semua proses mulai dari penggarapan materi dan kemasan album, promosi, sampai pembuatan video klip pun berhasil mereka kerjakan sendiri. Tak hanya label, Endank Soekamti pun membangun PH (production house) sampai perusahaan digital sendiri yang kemudian berdampak pada pengembangan sumber daya manusia (SDM).
"Records label ada, PH ada, digital ada, perusahaan digital sendiri, penerbitan juga ada. Segala sesuatu yang mendukung kami dan menghasilkan, dan banyak memperdayakan SDM," jelas mereka.
Advertisement
Meski kini telah didukung dengan berbagai infrastruktur yang lengkap, band punk-rock asal Yogyakarta itu tak lantas bersantai-santai. Justru, hal tersebut membuat band pelantun Pejantan Tambun itu untuk terus bergerak dan mengembangkan semua sumber daya yang dimiliki dan dibutuhkan untuk sebuah band.
"Semua, semua. Kita bukan cuma nungguin jadwal dari label tapi kita juga bergerak sendiri untuk memproseskan apa yang kita inginkan. Kita ada banyak konten video, banyak sekali, ya berarti kita akan bikin PH. Jadi kita PH juga ada, ya melengkapi segala infrastruktur lah sebagai grup band," pungkas Endank Soekamti.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/far/ntn)
Advertisement