Diperbarui: Diterbitkan:
Namun keraguan ini justru memancing semangat Erix untuk membuktikan kualitasnya. Jangankan 30 episode, web series DOES saat ini sudah mencapai episode ke-100 pada tanggal 1 Desember kemarin.
Kerja keras Erix semakin terbayar saat melihat jumlah viewers untuk setiap episode-nya yang rata-rata mencapai 15 ribu hingga 60 ribu. Sebagai sebuah web series yang digarapnya sendiri, angka itu tentu termasuk luar biasa.
Secara nggak langsung, apa yang dilakukan Erix ini seakan juga mempopulerkan sebuah tren baru di kalangan anak muda. Bila dulu blog masih didewakan, maka saat ini tren justru beralih ke vlog alis video blog.
Advertisement
"Seperti yang kita lihat lah saat ini. DOES-nya sebenarnya biasa aja, tapi orang lain di sana udah banyak yang bikin sekarang. Bahkan sekarang aku lihat para YouTuber malah sudah beralih jadi vlogger gitu, rajin bikin vlog," ujar Erix Soekamti seperti yang dilansir dari brilio.net, Rabu (2/12).
Awalnya, web series DOES ini merupakan sebuah wadah curahan ide dari Erix. Sulit untuk menuangkannya lewat tulisan, empunya lagu Semoga Kau di Neraka ini membagikannya lewat sebuah video.
Tren vlog seperti ini tentunya masih sangat baru di dunia musik sendiri. Erix bahkan berani menyebut bila web series DOES adalah vlog pertama yang dibuat oleh kalangan anak band.
"Kalau konteksnya anak band, bisa aku pastikan ini yang pertama di seluruh dunia. Anak band yang punya vlog, yang pertama kali adalah DOES. Tapi sebelum DOES ada, sebenarnya Soekamti justru sudah pernah melakukan yang sama di tahun 2012, waktu rekaman album karantina sebulan di Semarang. Cuma memang pada saat itu formatnya adalah diary band video tayang tiap hari, bukan diary personal," sambung Erix Soekamti.
Erix pun sangat yakin bila web series-nya ini akan terus berkembang dari waktu ke waktu. Apalagi goal dari DOES yakni menginspirasi banyak orang juga sukses ia lakukan lewat langkahnya ini. "DOES never dies! DOES itu udah nggak bisa mati lagi. Dia akan tumbuh terus, hidup terus. Kalau pun Erix Soekamti-nya udah mati, DOES akan dihidupkan orang lain dan seterusnya," kata musisi penuh tato itu.
"Ke depannya aku mau kasih apa, aku nggak tahu juga. Biarkan Tuhan dan alam bekerja untuk kalian semuanya melalui aku. Aku membiarkan saja diriku untuk selalu 'diisi' gitu lho. Biarkan hari ini aku dikasih peran apa, aku tinggal membuka mata, membuka hati dan sedikit, dan berusaha peka menangkap kode-kode yang sudah diberikan alam, apa yang bisa aku sampaikan hari ini lewat DOES," tambahnya.
Bahkan lewat DOES, Erix Soekamti saat ini mulai membangun sebuah gebrakan baru yakni sebuah sekolah bernama DOES University. Terobosan ini merupakan langkah Erix untuk memberikan fasilitas kepada para anak muda yang mau menyalurkan bakat dan belajar videografi secara gratis.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(bri/abl)
Advertisement