Demi 12 Ribu Penonton, Dreamfields 2014 'Hancurkan' Budaya Bali?

Penulis: Arai Amelya

Diperbarui: Diterbitkan:

Demi 12 Ribu Penonton, Dreamfields 2014 'Hancurkan' Budaya Bali? Dreamfields 2014
Kapanlagi.com - Animo para penggemar musik EDM (Electro Dance Music) di Indonesia benar-benar tidak bisa dipandang remeh. Karena hal itu salah satu festival musik EDM terbesar di Indonesia, Dreamfields 2014 diboyong untuk digelar di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali pada 11-17 Agustus ini. Bahkan penggemar musik ajeb-ajeb ini tidak segan menggelontorkan jutaan rupiah demi hadir di Dreamfields 2014.

Bahkan sore hari sekitar pukul 16.00 WITA sebelum acara puncak digelar pada Sabtu (16/8) malam, tempat penjualan tiket sudah kosong. Ratusan penggemar dugem tampak harus menelan kecewa karena tiket yang dipatok Rp 500 ribu - Rp 1,5 juta itu ludes. Menjadi pertama kali digelar di Bali, animo penonton Dreamfields memang besar. Lebih dari 12 ribu tiket ludes terjual.

Beberapa jam sebelum event digelar, sekitar pukul 11.00 WITA area GWK sudah dijejali penonton hingga macet mencapai 6 kilometer di bawah bukit. Dreamfields sendiri digelar mulai 18.00 WITA sampai 04.00 WITA esok harinya. Digelar oleh dua perusahaan besar Eropa, Matrixx Event dan MBFH, sepertinya pihak GWK memilih bungkam soal event musik EDM ini. Tak heran, karena pro-kontra muncul saat party ini dilangsungkan.

Beberapa pengempon atau pemilik Majapahit yang terletak di salah satu areal GWK mengaku kecewa dengan penyelenggara Dreamfields. Karena sebuah Lingga (tempat pejuaan) terpaksa digusur pihak investor GWK dari Pura Majapahit. Padahal di sana ada patung Prabu Airlangga yang akhirnya digusur.


"Event ini sudah tidak sesuai dengan konsep budaya kita di Bali. Masak patung Wisnu yang megah dan sakral itu harus melihat adegan party yang gila-gilaan?" keluh seorang pengembang Pura Majapahit yang dikenal dengan nama bapak Suka itu.

Budget yang digelontorkan pengunjung Dreamfields memang tidak main-main. Mereka yang mengikuti pesta selama seminggu bahkan ada yang sampai rela mengeluarkan 8-15 juta rupiah untuk membeli tiket, minuman alkohol dan hotel. "Goyang doang gak bakal nikmat tanpa makai (narkoba). Sekali dalam lima tahun menghabiskan tabungan buat benar-benar happy," jelas seorang DJ asal Surabaya.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/mdk/aia)

Editor:

Arai Amelya

Rekomendasi
Trending