Diperbarui: Diterbitkan:
Kapanlagi.com - "Lagu trash, sama ama penyanyinya suaranya pada trash semua," komentar salah satu netizen di kolom komentar music video Bad milik Young Lex. "Di mana ada Awkarin di situ ada dislike," jadi seloroh berikutnya yang kemudian diamini oleh netizen lain.
Kedua komentar tadi seolah merangkum ungkapan rasa muak orang-orang begitu melihat kolaborasi Young Lex dan Awkarin. Simpelnya, banyak yang menganggap Young Lex dan Awkarin sebagai 2 orang yang penuh sensasi dan drama. Tapi sebenarnya, baik secara visual maupun tulisan, klip Bad punya banyak hal menarik untuk dibedah.
Young Lex dan Awkarin memang tidak menampilkan narkoba, minum-minuman keras atau hal-hal lain yang dianggap buruk dalam klip Bad. Hanya saja, kedua YouTuber ini mencoba mengungkapkan realita kecil yang tampak pada setiap kolom komentar mereka di social media maupun karyanya.
Advertisement
Celaan dan hujatan, seolah menempatkan Young Lex dan Awkarin pada sudut paling gelap di ruang bebas masyarakat untuk berekspresi. Kesan inilah yang langsung terasa begitu klip dengan durasi 3.39 menit ini mulai berjalan. Gudang bekas yang kosong, tak tersentuh publik, seolah jadi satu-satunya tempat yang layak untuk Young Lex dan Awkarin berada.
Saya akui nuansa yang cukup street dan sub-urban pada klip ini terbilang sangat baik, digarap dengan sangat serius, tak peduli berapapun dislike yang ada pada klip tersebut. Setidaknya hal ini bisa Young Lex dan Awkarin jadikan sebagai counter untuk para haters yang tentunya tidak akan mereka lakukan.
Menilik soal lirik, Young Lex dan Awkarin cukup deskriptif sekaligus mentah saat menyampaikan idenya, tapi juga tak sulit untuk menangkap garis besar dari lagu Bad ini dalam sekali putar. Mengingat anggapan publik tentang sensasi, drama dan contoh buruk anak muda, wajar saja lirik ini terasa seperti pembelaan kedua YouTubers.
Hanya saja rasanya munafik kalau cuma mengikuti kuantitas tanpa merasa tersindir music video ini. "Tapi sejak remaja, tak pernah meminta / biaya untuk bergaya, bukan duit dari orang tua," misalnya, jadi salah satu poin yang bisa diambil. Selain bekerja dan mengelola bisnis clothing, apa lagi peluang Young Lex untuk mengecap kekayaan di usianya yang masih muda? YouTube, benar, platform inilah yang menjadi tambang kekayaan para YouTubers atas setiap konten video yang mereka upload.
Menariknya lagi pada bagian akhir, Lex dan Karin juga menyindir para haters yang memuja sosok idola mereka di layar kaca tanpa tahu secara pasti kebenaran atas setiap sikap yang ditampilkan. Sebuah paradoks sekaligus klise, 'jangan menilai sesuatu atau seseorang dari cover-nya saja' lagi lagi jadi kata-kata mutiara yang murah.
Tapi hal ini juga kembali pada Young Lex dan Awkarin, berapa lama lagi mereka bisa menampilkan diri secara mentah dan apa adanya melalui video? Tidak ada yang tahu. Yang pasti baru-baru ini Awkarin dan Young Lex meminta maaf pada publik atas sikap maupun music video mereka.
Secara keseluruhan, Young Lex dan Awkarin berhasil menyajikan music video dengan kualitas sekaligus niat yang sama sekali tidak mengecewakan. Lepas dari kesan pembelaan atau bukan, lirik yang mentah - deskriptif merupakan poin menarik dengan ide 'tahu diri', 'tahu batasan' dan 'berkarya' sebagai biasnya. Oh iya, ada yang tahu siapa sosok bertopeng ala Slipknot di akhir music video? Coba kasih tahu kita di kolom komentar.
Like or dislike? Whatever.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/ntn)
Advertisement