Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Sebanyak 54 orang kontestan dari delapan kota akhirnya sudah hadir di Jakarta untuk bersaing di Kontes Dangdut Indonesia (KDI) 2018. Walau begitu tidak bisa dipungkiri kalau viralnya video audisi beberapa waktu lalu tetap jadi pembicaraan utama. Lalu, bagaimana tanggapan dari pihak MNCTV selaku stasiun televisi yang menayangkan ajang pencarian bakat tersebut?
"Memang kita harus melihat konteksnya secara utuh, gitu aja. Karena setiap kita kan memiliki karakter dan tujuannya apa kan itu harus kita ketahui. Saya usul teman-teman media membantu melihat masalah kemarin itu secara kontekstual dan secara utuh. Nanti akan ketemu," ujar Endah Hari Utari selaku Programming & Acquisition Director MNCTV, saat ditemui di MNC Studios, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jum'at (20/8).
Sedangkan untuk mencegah hal tersebut, Endah sendiri mengatakan kalau ia dan timnya selalu mengadakan evaluasi harian. Hal tersebut juga diakui Endah bertujuan untuk membuat sejumlah perbaikan di seluruh area yang memang menjadi cakupan dari MNCTV.
Advertisement
"Kita lakukan evaluasi harian dan kita baik dengan mereka. Apa-apa kita bicarakan. Makannya kita harus lihat dulu (video full nya) sebelum menanyakan hal yang lain. Kalau evaluasi setiap stages kita lakukan evaluasi. Artinya setiap hari kita melakukan perbaikan di semua area. Ini juga termasuk yang dibahas, jadi kesimpulan kami adalah teman-teman harus melihatnya (video) secara utuh dan kontekstual. Karena tujuannya sama sekali enggak jelek," tegasnya.
Walau begitu Endah tidak menepis kalau pemberitaan besar akan video audisi KDI 2018 yang beredar beberapa waktu memang memberikan kerugian tersendiri. Namun mengingat saat ini mereka tengah memfokuskan perhatian pada para kontestan untuk mencari siapa sosok idola baru di dunia dangdut berikutnya.
"Kembali lagi, kalau teman-teman jadi MNC merasa apa? Kan jadi sulit. Kalau kita ngomong untung rugi, kan kita bukan sedang dalam transaksi. Kalau kita ngomong wise dan tidak wise kan ada orang-orang yang tidak bertanggung jawab melakukan hal itu. Kan itu sangat mungkin ditelusuri sebenarnya, tapi kami konsentrasi kepada bagaimana kita membentuk bintang dan bagaimana kita meng-create KDI ini di layar sehingga bisa disukai oleh masyarakat Indonesia, gitu. Jangan ada hal yang membuat kita enggak fokus pada tujuan utama," pungkasnya.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/aal/ntn)
Advertisement