Sedarah Beda Generasi, Kisah Drummer Hebat Ikmal & Jelly Tobing

Kapanlagi.com - Darah bermusik dari Ikmal Tobing bisa jadi merupakan turunan dari sang ayah yakni Jelly Tobing. Kemampuan dari drummer yang merupakan artis dari Republik Cinta Manajemen tersebut ternyata sudah diketahui oleh sang ayah ketika ia masih berusia 1 setengah tahun.

Mencapai kemampuan di titik seperti ini memang bukanlah hal yang mudah untuk Ikmal. Namun, sang ayah mengingatkan bahwa sang anak harus bersyukur karena besar dengan ketersediaan alat musik yang memadahi.

"Dia mesti berbahagia, terlahir dengan alat band yang sudah komplit di rumah. Jadi dia tinggal menyalurkan, ternyata memang bakatnya di drum, dari umur 1 stengah tahun sudah keliatan," ujar Jelly Tobing saat dijumpai di Studio 9, Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (2/2).

Sang ayah mengakui bahwa kemampuan sang anak dalam menggebuk drum kini sudah melewatinya. "Kalau saya lihat zamannya, berhubungan dengan gizi, media juga pesat. Tapi dia it's ok, terlepas dari saya, dia di atas rata-rata."

Memiliki anak yang menggeluti bidan yang sama dengannya, Jelly Tobing merasa bahwa karirnya sebagai seorang drummer dilanjutkan oleh sang anak. "Saya merasa sepertinya karir dilanjutin anak, jadi estafetnya gak sama orang lain."

Kembali ke beberapa belasan tahun sebelum kini, Ikmal kecil merupakan pendukung setia sang ayah ketika melakoni tur. Selain minat di dunia musik, ia juga cemerlang di hobi lainnya yakni bermain bola. Sempat masuk ke klub sekelas Persija Jakarta, Ikmal pun memutuskan untuk menjadi drummer pada akhirnya. Semua tanpa paksaan dan dorongan dari siapapun. Murni dari dirinya sendiri.

Memang, Ikmal mendapatkan dukungan moril ataupun ketersediaan alat dari ayahnya. Namun untuk praktek, ia lebih menguliknya sendiri dengan poin-poin utama yang telah disamapaikan oleh sang ayah.

Tentunya akan menjadi kebanggan tersendiri jika sang anak bisa melampaui orangtuanya. Ikmal pun ingin memberikan yang terbaik untuk orangtuanya dengan rencana memecahkan rekor dunia yang dibuat oleh Jelly Tobing belasan tahun puluhan tahun silam.

"Insya Allah tahun depan, 2017. Bakal pecahin rekor bokap dengan 17 jam 8 menit dan 45 detik tepat di hari kemerdekaan (17 agustus 2017)," ucap Ikmal.

Jelly pun berbagi kisi-kisi untuk sang anak agar bisa melampaui rekornya. Fisik bukanlah hal yang utama melihat sang anak yang hingga kini masih aktif bermain bola. Ia memberi masukan untuk sang anak agar fokus dalam menghafalkan lagu yang akan dimainkannya nanti.

"Sebenernya bermain drum fisik bisa diatur, apalagi dia pengolahraga berat. Cuma menghafal 250 lagu dari bermacam-macam genre harus dipelajari. Dulu saya 215 lagu, dari mulai keroncong, dangdut, rock, tagading, tradisional, pop. Di situlah mulai dikenal Iwan Fals, tahun 88," ujar Jelly.

Rencana untuk memecahkan rekor sang ayah ini sebenarnya sudah ada dibenaknya sejak beberapa tahun silam. Banyaknya jadwal akhirnya membuat Ikmal harus menundanya.

Satu cerita dari bapak dan anak yang cukup menarik. Semangat Om Jelly dan Ikmal, sukses terus ya! *fistbump*