Samsons Persembahkan Kado Bagi SamSonia

Kapanlagi.com - Grup band Samsons memiliki cara tersendiri dalam memanjakan penggemarnya yang disebut SamSonia, setelah sukses dengan album Penantian Hidup (2007) kini Samsons merilis album edisi platinum yang disebut para personilnya sebagai kado untuk penggemar mereka.

Dalam siaran pers dari Universal Music Indonesia kepada wartawan di Jakarta, Rabu (9/7), gitaris Samsons, Irfan mengatakan kado tersebut dalam bentuk album kemasan ulang bertajuk Penantian Hidup Platinum Edition.

Album ini berisikan lagu-lagu di album Penantian Hidup dan ditambah dengan tiga lagu baru yakni Hening, Tak Bisa Memiliki dan lagu berbahasa Inggris Devil`s Box.

Irfan juga mengatakan album Penantian Hidup Platinum Edition ini diluncurkan berkaitan dengan hasil penjualan yang telah dicapai Samsons lewat album kedua mereka Penantian Hidup. Pencapaian tersebut, lanjutnya, tidak lepas dari peran para penggemarnya di seluruh Indonesia.

Album yang mengandalkan lagu Kisah Tak Sempurna ini telah berhasil mencapai angka penjualan bertaraf platinum dan membuahkan penghargaan Platinum Sales Award dari Universal Music Indonesia, label yang menaunginya.

"Tapi buat Samsons, kata platinum dalam album kemasan ulang itu tidak hanya bermakna angka penjualan saja, tapi merupakan sesuatu yang bagus dan sangat istimewa. Sebuah kado khusus untuk para penggemar kami," kata Irfan yang juga menjadi produser, pencipta lagu, dan komposer di balik seluruh produksi album Samsons.

Irfan menjelaskan tema cinta masih menjadi kekuatan utama di lirik lagu terbaru Samsons. sedangkan soal musik, pada single pertama Tak Bisa Memiliki sarat dengan corak balada dengan balutan pop.

Sedangkan pada lagu Devil`s Box, liriknya menyiratkan semangat nasionalisme Bams melihat carut marut kondisi negeri ini.

"Lewat tiga lagu dalam album platinum ini Samsons ingin kembali merangkul penggemar," katanya.

Pada 25 Mei 2007 Samsons merilis album kedua Penantian Hidup dengan proses produksi di Indonesia, Amerika, dan Australia. Pengisian orkestrasi lagu-lagunya melibatkan komposer Erwin Gutawa dan dilakukan di Sydney dengan bantuan Sydney Philharmonic Orchestra.