Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Pandemi virus corona membawa dampak signifikan pada industri musik di Indonesia. Namun hal tersebut tak membuat Maliq & D'Essentials macet ide. Justru di tengah kondisi serba tak memungkinkan ini, mereka malah bisa mengumpulkan lagu dan merilis album bertajuk RAYA.
"Awal pandemi santai, terus udah 1 bulan lumayan panik. Akhirnya kita pasrah dan berbuat sesuatu dengan bikin lagu. Sebelum pandemi itu kita pengin keluar single sebenarnya, udah disiapin mock up-nya segala macam, cuma ketunda. Karena nggak ngapa-ngapain, kita dapat 6 lagu. Akhirnya kita rilis album," kata Angga Puradiredja selaku lead vocal kepada KapanLagi.com, Sabtu pekan lalu.
Album baru Maliq & D'Essentials diberi tajuk RAYA. Pemilihan judul dimaksudkan untuk merayakan banyak hal, yang mana salah satunya memperingati 18 tahun kehadiran pelantun tembang Untitled ini di skena musik Tanah Air.
"RAYA kita rilis 18 Agustus sekaligus merayakan 18 tahun Maliq and D'Essentials berkarya. Ini spesial banget, nunjukin bahwa Maliq itu sudah berevolusi, evolusinya sudah di tahap kita nggak harus memaksakan sesuatu, nggak harus membuktikan sesuatu. Yang perlu dibuktikan adalah kita bisa berkarya dalam kondisi apapun. Lagu-lagunya kalau kita lihat sekarang itu effortless, yang kita rasa enak dan kita suka, nggak pusing orang ngelihatnya gimana, keren atau nggak, bakal laku atau nggak. Kita lihatnya enak aja dan kita suka," sambung Angga.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Maliq & D\'Essentials / Credit: KapanLagi - Akrom Sukarya
Perilisan Raya sendiri tidak seperti musisi lain yang langsung disebar di berbagai platform musik. Untuk sementara waktu Angga Puradiredja dan kawan-kawan sepakat mengedarkan secara terbatas di Inspigo dan dipecah menjadi tiga bagian. 2 lagu edar pada 18 Agustus, 2 sisanya pada Oktober dan sisanya pada Desember.
"Kita nggak akan rilis dulu lagunya secara online di platform seperti Spotify atau Joox, justru kita rilis di platform buatan Indonesia yaitu Inspigo. Kita eksklusif di sana sampai waktu tak ditentukan. Kenapa? Karena kita lihat di era ini, di mana musisi sulit berjualan sebenarnya, karena lagu yang kita jual," terang Angga.
"Dulu kita bisa beli CD, sekarang era streaming kita semua tahu dari sana dapatnya kecil. Ini kita mau coba di era baru apakah orang willing beli musik murah daripada kopi, apakah mereka mau beli? Kita testing juga sih. Kalau itu berhasil ini akan jadi solusi. Kita sengaja, kita gambling dulu nih pengin trial gimana hasilnya. Kalau berhasil kita bisa bilang, ini kita bukan memusuhi yang lain, tapi ini jadi salah satu opsi," pungkasnya.
Advertisement
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Advertisement