Log Zhelebour: RBT Bisa Merusak Bisnis Musik

Kapanlagi.com - Trend Ring Back Tone (RBT) dari sampul album artis yang kini tengah menggejala ternyata tak disukai oleh Log Zhelebour. Walau pada kenyataannya bisnis tersebut mendatangkan keuntungan yang relatif besar bagi para musisi, namun pimpinan label Logiss Records itu menganggap RBT merugikan pihak produser musik. Lho, kok bisa?

"Sebetulnya secara pribadi saya tidak suka dengan bisnis RBT semacam itu, karena membuat para produser tidak pede (percaya diri) untuk mengeluarkan bentuk fisik. Itulah kondisi industri musik saat ini. Bolehlah bisnis musik, tapi jangan merusak bisnis musik itu sendiri. Banyak kan yang rela gak ngeluarin album, tapi hanya ngejar RBT aja," jelas Log di sela konser mini peluncuran album BEST OF THE BEST JAMRUD di Score, Citos, Jakarta Selatan, beberapa waktu berselang.

"Kalau saya tetap mengharap bentuk fisik yang laku keras, bukan RBT. Kita kan udah capek-capek rekaman, cari sound yang bagus, tapi cuman dipotong jadi 30 detik. Saya gak rela," sambung pria asal Surabaya tersebut.

Namun demikian, Log tak menutup mata pada makin maraknya bisnis RBT dan tak bisa berbuat apa-apa menghadapi kenyataan tersebut. Dirinya tetap konsisten pada peningkatan kualitas produksi musik, terutama musik rock tanah air.

"Itu dia masalahnya. Meski saya secara pribadi ga rela, tapi apa yang terjadi dalam industri musik sekarang kan seperti itu. Saya gak bisa menutup keinginan atau kesenangan orang untuk membeli RBT dong, namun saya tekankan RBT bukan satu prioritas buat saya," tandas Log.

Sementara, soal isu pembajakan yang kini tengah berkembang di kancah musik dalam negeri, pria bertubuh tambun itu secara tegas menyatakan bahwa produser musik jelas-jelas menjadi korban atas tindakan melawan hukum tersebut.

"Mau gimana lagi, pembajakan di negeri ini udah parah. Gak bisa ngomong. Yang pasti sebagai pelaku industri musik kita merasa dirugikan akan hal itu," tegas produser grup JAMRUD ini.