Krakatau Dan Rafli Pukau Malam Pertama FSS

Kapanlagi.com - Kelompok musik jazz asal Bandung, Krakatau Band yang berkolaborasi dengan penyanyi khas lagu-lagu Aceh, Rafli Kande, tampil memukau warga Kota Surabaya pada malam pertama Festival Seni Surabaya (FSS) 2006 di Balai Pemuda Surabaya, Kamis malam (1/6).

Tepuk tangan penonton bersahut-sahutan mengiringi penampilan kelompok musik yang dimotori oleh Dwiki Darmawan itu. Tepuk tangan panjang penonton terjadi saat atraksi kelompok itu mengakhiri sebuah komposisi.

Rafli yang mengenakan pakain dan ikat kepala serba hitam tampil memukau meskipun syair lagu-lagu Aceh yang ia bawakan mungkin tidak dimengerti sama sekali oleh penonton yang bukan berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam.

Penampilan Rafli menunjukkan bahwa musik mampu menyatukan perbedaan. Buktinya, ketika Rafli mengajak penonton untuk mengikuti lagu-lagunya, mereka begitu saja larut, meskipun ucapan lagu yang ditirukan penonton itu tidak pas betul dengan yang sebenarnya.

Tidak hanya bangsa sendiri yang menikmati penampilan penyanyi yang terkenal saat terjadinya bencana tsunami di Aceh itu. Seorang wanita bule yang merupakan perwakilan dari negara sahabat, juga tampak menggoyang-goyangkan kepalanya saat Rafli membawakan lagu Melayu.

Selain menghayati lagu-lagu yang dilantunkan, suara Rafli yang tinggi juga menjadi pemikat tersendiri. Beberapa kali ia mengeluarkan suara-suara yang melengking, kemudian secara tiba-tiba merendah.

Rafli sendiri mengaku sangat bangga bisa tampil di Kota Surabaya yang kehidupannya dinilai sangat damai. Kehidupan yang damai, katanya, merupakan dambaan yang sudah lama diinginkan oleh orang Aceh.

"Kabar gembira ini akan saya bawa ke Aceh dan saya menunggu saudara-saudara saya yang ada di Surabaya ini untuk ke Aceh," katanya.

Penampilan penyanyi lain yang mirip dengan karakter suara Rafli adalah Ubiet. Ia membawakan, antara lain lagu daerah dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur.

Selain penampilan penyanyi, malam itu Krakatau juga menampilkan kepiawaian masing-masing pendukungnya. Antara lain Arief Setyadi (saxophone) dengan Yoyon Darsono (instrumen tradisional) yang tampil bersahut-sahutan.

Arief dengan saxophone dan Yoyon yang meniup seruling seperti berlomba. Arief menirukan suara seruling Yoyon, dan Yoyon tak kalah serunya yang kemudian mencopot bagian-bagian serulingnya satu persatu.

Arief juga mengikuti Yoyon dengan mencopot bagian-bagian saxophone-nya. Namun Arief akhirnya menyerah ketika Yoyon hanya menggenggam bagian kecil dari seruling. Maka, tepuk tangan penonton kembali bergema.

Malam itu Krakatau yang juga dilengkapi dengan alat musik tradisional kendang dan kenong (alat musik tradisional Jawa) membawakan sembilan komposisi musik.

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

(*/dar)

Rekomendasi
Trending