Jaduk Ferianto Keliling Desa Demi Musik Jazz

Jaduk Ferianto Keliling Desa Demi Musik Jazz Jaduk Ferianto

Kapanlagi.com - Demi menghilangkan kesan eksklusif yang melekat pada musik jazz, musisi eksentrik Jaduk Ferianto rupanya rela untuk menggelar pentas keliling dari satu desa ke desa yang lainnya di Yogyakarta. Gelaran itu ia beri nama Ngayogjazz.

"Seluruh masyarakat boleh nonton dan gratis," ujar seniman yang juga putra dari koreografer dan pelukis senior Bagong Kussudiardja itu, menegaskan tujuan dari event yang sudah digelar sejak 3 tahun silam tersebut.

Menurut dia, meskipun musik jazz berasal dari barat, namun sebenarnya musik jazz bersifat terbuka dan mampu dikolaborasikan dengan berbagai jenis musik. Termasuk musik-musik etnik yang bersifat khas di setiap daerah.

"Bahkan, pernah ada musisi jazz barat yang mengolaborasikan musik jazz dengan permainan tabula dari India, dan ternyata menghasilkan paduan musik yang cukup apik," lanjutnya.

Sementara, Jaduk sendiri lebih memilih mengolaborasikan musik jazz dengan berbagai musik etnik dari beberapa daerah di Indonesia. Seperti Jawa dan Bali, ditambah dengan ornamen permainan tradisional yang menghasilkan bunyi-bunyian unik, misalnya pistol kayu dan benang layang-layang.

"Saya tidak menamakan jenis musik yang saya bawakan bersama Kua Etnika tersebut. Semuanya mengalir dan biarlah masyarakat yang menentukan suka atau tidak," tegasnya.

Menurut dia, musik jazz adalah musik unik yang menggambarkan cerminan kehidupan sehari-hari. Misalnya dalam kehidupan satu keluarga yang terdiri dari sosok dengan berbagai karakter berbeda, dan bisa berbaur menjadi satu.

"Meskipun berbeda, namun apabila perbedaan-perbedaan yang dimiliki itu dikelola dengan baik, akan menghasilkan keharmonisan. Seperti musik jazz yang bisa dipadukan dengan berbagai jenis musik yang bersifat plural," tandas pria berusia 45 tahun tersebut.   

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

(kpl/bar)

Rekomendasi
Trending