Diterbitkan:
"Saya pernah pelajari sejarah pejuang, mulai dari Sultan Iskandar Muda, Fatahillah, mereka luar biasa zikirnya. Mudah-mudahan kita bisa berzikir dan bertasbih, pesannya adalah doa. Ini adalah ekspresi dari doa. Doa dan perjuangan menurut saya adalah bagian tak bisa terpisahkan," papar Dwiki saat di temui di Musium Bank Indonesia, Kota Tua, Jakarta Barat, Kamis (17/7).
"Kami membuat album ini sesuai rahmat bagi seluruh alam. Kami berharap bisa dinikmati siapapun. Kami punya pesan, karena dalam hidup ini ada perjuangan dan tuhan. Kami percaya kekuatan doa, zikir adalah ekspresi dari kekuatan doa. Bangsa indonesia selain berjuang, bisa tegar berdiri sebagai dalam NKRI karena kekuatan doa, zikir,” tambahnya.
Bukan sekedar membuat sebuah album spritual, bagi Dwiki dan Ita ini adalah ungkapan dari rasa syukur hubungan dua arah antara sang khalik dengan manusia.
Advertisement
"Saya merasa jadi semacam kontemplasi, album ini sangat bermakna. Bahwa kita punya habluminallah, hubungan dengan Tuhan, dan habluminannas antara manusia dan alam,” ucapnya.
Di album terbarunya itu Dwiki dan Ita sengaja menamakan album spritual yang sengaja di buat agar bisa di nyanyikan kapan saja.
"Album ini bisa didengar kapan saja. Tidak hanya di bulan Ramadan. Insya allah bisa jadi inspirasi setiap orang untuk terus maju," kata Ita.
Baca Juga:
Nama Perampok, Pembunuh Hingga Pesohor Jadi Nama Band
10 Single Terfavorit Dari Hati Minggu Ini
Fatin Shidqia Raih Best Female Singer Asia
Indahnya Ramadan, Single Religi Dari Berbagai Genre
Musik Islam Tak Hanya Gambus Saja
Oh Tidak, One Direction Berubah Jadi Orang Tua
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/gum/faj)
Advertisement