Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Siapapun tentu tidak akan bisa memperkirakan hal-hal yang berada di luar rencana maupun persiapan, begitu juga dengan para musisi. Dijadwalkan tampil di Berlin, secara tiba-tiba U2 harus menghentikan konser di tengah-tengah penampilannya dan antusias para fans yang semakin memuncak.
Dilansir dari Fox News, hal tersebut terpaksa dilakukan U2 karena sang vokalis, Bono, secara tiba-tiba kehilangan suaranya di atas panggung. Tentu saja hal tersebut menjadi kejutan tersendiri baik untuk Bono, U2, apalagi para fans yang sudah hadir untuk bergembira bersama dengan idola mereka.
Karena itu pada akhir pekan kemarin U2 pun memberikan pernyataan melalui situs resminya mengenai kondisi Bono. "Suara Bono sedang berada dalam kondisi yang sehat dan baik untuk tampil, tapi setelah beberapa lagu secara tiba-tiba ia kehilangan suaranya," terang U2.
Advertisement
© Fameflynet
"Kami tidak tahu apa yang terjadi dan sekarang ini kami sedang meminta saran pada dokter," tambah U2. Pada saat tampil, Bono sendiri sudah mulai menunjukkan sinyal kalau suaranya mengalami masalah.
Menurut laporan dari media lokal setempat, Bono sendiri sempat berusaha menyanyikan Beautiful Day. Namun suara yang tiba-tiba bermasalah membuat para penonton yang hadir ikut membantunya bernyanyi, sebelum kemudian Bono menghilang ke belakang panggung.
Pada awalnya para penonton hanya dihimbau kalau penampilan U2 hanya akan ditunda sebentar, sebelum kemudian akhirnya konser benar-benar dibatalkan di tengah-tengah acara. Penonton yang hadir juga dihimbau untuk menyimpan tiketnya untuk jadwal penampilan yang baru.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
© Fameflynet
Baru-baru ini Bono mengungkapkan inspirasi album baru U2, SONGS OF EXPERIENCE, yang datang dari pengalamannya saat hampir meninggal. Seperti dilansir dari People, hal tersebut diungkap musisi 57 tahun tersebut dalam wawancara bersama Rolling Stone untuk rilisan Januari 2018.
Namun selain asal inspirasi album itu, Bono juga menceritakan kalau dirinya mendapat pemahaman musik sekarang ini dari keempat anaknya. Dengan referensi yang berbeda, Bono pun mencoba memahami musik kesukaan masing-masing anaknya mulai dari hip hop, sampai rock 'n roll.
"Band selalu mendengarkan musik, dan aku punya anak-anakku. Jordan menyukai musik yang berbeda, musik indie yang tidak disukai banyak orang. Eve suka hip hop. Elijah punya band, dan dia memiliki kemauan kuat dalam bermusik, tapi dia tidak membuat perbedaan di antara, sebut saja seperti The Who dan The Killers," ujar Bono.
Advertisement
© Fameflynet
"Atau kamu tahu, Nirvana dan Royal Blood. Bukan masalah generasinya, semua ini tentang sound dan apa yang ia alami. Dia (Elijah) percaya kalau revolusi musik rock 'n roll sudah dekat," lanjut Bono. Lebih jauh, Bono juga mengungkapkan pendapatnya mengenai musik sekarang ini yang terasa semakin girly.
"Menurutku musik saat ini sudah semakin girly. Tentu saja ada beberapa poin yang baik, tapi sekarang ini hip hop jadi satu-satunya hal yang sesuai dengan kemarahan anak muda, dan menurutku itu buruk. Saat aku berusia 16 tahun, aku punya banyak rasa amarah. Kamu cuma perlu menemukan tempat untuk melampiaskannya dan untuk beberapa gitar, atau mesin drum, aku tidak peduli. Momen itu lalu berubah jadi sesuatu yang bisa dikendalikan, dan selesai. Seperti kamu menaruhnya dalam formaldehyde," terang Bono.
"Akhirnya, apa itu rock 'n roll? Rasa amarah yang ada dalam hatinya. Beberapa musik rock 'n roll yang hebat cenderung memilikinya, itu kenapa The Who adalah band yang hebat. Atau Pearl Jam, Eddie Vader memiliki amarah seperti itu," pungkasnya.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(fox/ntn)
Advertisement