Ari Bias Kritik Kesalahan Tanggung Jawab Izin Terkait Kasus Hak Cipta Agnez Mo, Sebut Tak Patok Royalti Tinggi

Penulis: Febi Anindyakirana

Diperbarui: Diterbitkan:

Ari Bias Kritik Kesalahan Tanggung Jawab Izin Terkait Kasus Hak Cipta Agnez Mo, Sebut Tak Patok Royalti Tinggi
Instagram/ari_bias

Kapanlagi.com - Ari Bias, penggugat dalam kasus pelanggaran hak cipta terhadap Agnez Mo, menyoroti sejumlah kesalahpahaman dalam industri musik terkait tanggung jawab izin dan pembayaran royalti. Ia menegaskan bahwa penyanyi, sebagai pelaku pertunjukan, seharusnya bertanggung jawab atas izin, bukan penyelenggara acara.

“Saya melaporkan ke LMKN. Saya datangi kantornya tahun 2023/2024. Saya menanyakan apakah konser di tiga tempat itu sudah mendapatkan izin, dan menurut keterangan dari LMKN belum. Akhirnya saya meminta izin menggunakan hak hukum saya untuk mengupayakan sendiri, dan LMKN mengizinkan,” ujar Ari Bias saat dihubungi awak media, Minggu (9/2/2025).

1. Konsultasi Dulu Sebelum Bawa Masalah ke Pengadilan

Ari menjelaskan bahwa sebelum ke LMKN, ia sempat bertanya terlebih dahulu ke LMK KCI karena dirinya terdaftar di lembaga tersebut. Setelah memverifikasi informasi, ia memastikan tidak ada izin yang dikeluarkan untuk konser Agnez Mo sebelum membawa kasus ini ke pengadilan.

�Menurut KCI, harus tanya dulu ke WAMI, dan akhirnya saya mendatangi LMKN. Dari sana, saya memastikan tidak ada izin untuk konser itu,� jelas Ari.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Menyayangkan Kasus Ini

Ia juga menyayangkan anggapan sejumlah musisi yang melihat langkahnya dapat menjadi preseden buruk bagi hubungan antara penyanyi dan penulis lagu. Menurut Ari, justru keputusan pengadilan menjadi bentuk kepastian hukum yang perlu didukung oleh semua pihak.

�Harusnya mereka mendukung karena ini sudah jelas diputuskan pengadilan bahwa telah terjadi pelanggaran hak cipta. Ini preseden yang baik untuk memperbaiki sistem yang ada supaya lebih adil dan transparan,� tegasnya.

3. Masalah Tanggung Jawab Izin

Ari menambahkan, tanggung jawab izin lebih mudah jika berada di tangan penyanyi. Hal ini karena penyanyi mengetahui detail lagu yang akan dibawakan dan penciptanya, sehingga lebih efektif dibandingkan menyerahkan tanggung jawab tersebut kepada EO.

�Kalau izin ada di penyanyi, semuanya lebih mudah. Mereka tahu lagu yang akan dinyanyikan dan siapa penciptanya. EO kan tidak selalu tahu detail itu. Dengan sistem ini, semuanya jadi lebih jelas,� kata Ari.

4. Mengaku Tidak Patok Harga Royalti Tinggi

Meski begitu, Ari mengaku tidak mematok harga tinggi untuk pembayaran royalti. Ia menyebut beberapa penyanyi seperti Kris Dayanti dan Reza Artamevia telah memenuhi kewajiban dengan baik, dan ia juga fleksibel dalam negosiasi.

�Manajemen Kris Dayanti sudah membayar untuk konser-konsernya di Kuala Lumpur dan Indonesia. Saya juga fleksibel kok. Kalau ada yang masih promo dan belum punya job, ya gratis,� ungkapnya.

5. Berharap Ini Jadi Pembelajaran Bagi Semua Pihak

Ari berharap kasus ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak di industri musik. Ia optimis bahwa perubahan sistem akan membawa dampak positif jangka panjang.

�Ini adalah momentum besar untuk perubahan. Sistem yang ada sekarang harus diperbaiki supaya lebih adil dan transparan. Kalau penyanyi sudah memegang izin langsung, semuanya jadi lebih mudah dan tidak ada lagi kebingungan soal tanggung jawab,� ujarnya.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending