Namun, tak banyak yang tahu, jika Anggun melewati itu semua dengan berbagai usaha. Mulai dari menjual perusahaan rekaman sampai gagal dikenal sebagai penyanyi di negeri orang. Alhasil, kegagalan lah yang berhasil mengasah mental penyanyi berkulit eksotis ini ketika mencicipi kesuksesan.
Nah, KapanLagi.com kembali akan mengulas perjalanan diva satu ini. Mengetahui apa yang telah dilewati Anggun di karirnya selama ini bisa jadi penghargaan tersendiri baginya.
So, tunggu apa lagi? Yuk langsung simak di sini 7 hal penting di karir Anggun C Sasmi. (kpl/trn)
©KapanLagi.com
Sejak kecil pula, Anggun dilatih oleh sang ayah berbagai teknik vocal. Anggun pun mempelajarinya dengan sangat tekun dan tak kenal lelah.
Tak ayal, pada usia tujuh tahun Anggun sudah bisa jadi bintang tamu di berbagai acara memamerkan kemampuan vokalnya. Lalu, pada tahun 1986, Anggun masuk dapur rekaman dan merekam album Dunia Aku Punya di bawah bimbingan Ian Antono.
©KapanLagi.com
Single Tua Tua Keladi berhasil melejitkan nama Anggun di industri musik Indonesia. Selain lagu tersebut, yang masih berusia 17 tahun itu juga menuliskan lagu Bayang-Bayang Ilusi serta Mimpi.
Di usia yang belum menginjak 20 tahun, Anggun sudah merilis album sekitar lima album. Di antaranya, TUA-TUA KELADI, PUTIH ABU-ABU, NOCTURNO, ANGGUN C SASMI...LAH.
Berkat lagunya yang jadi hits, pada tahun 1990, Anggun mendapatkan penghargaan sebagai Artis Indonesia Terpopuler. Bahkan, single Kembalilah Kasih (Kita Harus Bicara) sukses menembus MTV Hong Kong.
©KapanLagi.com
Bersama suaminya, pada tahun 1994 Anggun memutuskan untuk pindah ke luar negeri. Ia ingin mewujudkan mimpinya sebagai penyanyi internasional. Anggun pun memilih untuk tinggal di London, Inggris.
Berkarir di dunia internasional, Anggun harus memiliki bekal yang cukup. Tak hanya modal kemampuan vocal, tetapi juga kemampuan finansial. Untuk menghidupi dirinya dan suaminya, Anggun rela menjual perusahaan rekaman miliknya, Bali Cipta Records.
©KapanLagi.com
Anggun rajin mengirimkan demo lagu ke banyak label. Namun itu semua tak membuahkan hasil yang manis. Malahan, Anggun sempat kehabisan uang di negeri orang tersebut. Akhirnya, Anggun harus rela naik bus dan menyanyi dari kafe ke kafe untuk menyambung hidup.
Inggris pula membuat Anggun merasa syok. Ia mengalami benturan budaya antara Barat dan Timur. Kepribadiannya yang khas orang Jawa, sungkan, dan pemalu sedikit demi sedikit terkikis oleh kebudayaan Barat. Anggun menyebut dirinya saat itu sebagai 'fake Javanese woman'.
©KapanLagi.com
Perkenalannya dengan produser dan pencipta lagu Erick Benzi mengubah karir Anggun untuk selamanya. Setelah melihat potensi Anggun, ia dikontrak oleh label Sony Music Entertainment dan Columbia Prancis.
Di tangan Erick, musikalitas Anggun diubah sedemikian rupa agar cocok dengan pasar musik Eropa, terutama Prancis. Anggun tak lagi mengusung musik rock yang sudah lama ia kenal. Sebagai gantinya, Anggun jadi lebih akrab dengan world music.
Soal penampilan pun sama. Anggun sudah tak lagi tomboy. Justru, Anggun mulai feminim dan mengikuti tren fashion Paris, yang jadi pusat mode di dunia.
©KapanLagi.com
Single itu jadi lagu paling populer di Prancis pada tahun 1997. Tak heran, Anggun langsung dapat nominasi di ajang penghargaan bergengsi Prancis, Victories De La Music sebagai Best New Artist.
Tidak hanya sukses di Prancis, single SNOW ON THE SAHARA juga sukses melambungkan Anggun di lebih dari 33 negara di Eropa, Asia bahkan tembus Amerika Serikat.
Album ini terjual 1 juta kopi dan menjadi top chart di 15 negara. Sederet penghargaan Gold dan Platinum diraih Anggun di Swis, Malaysia dan Singapura. Sementara di Indonesia, album itu sukses diganjar triple Platinum.
©KapanLagi.com
Eurovision merupakan kontes bernyanyi paling bergengsi di Eropa. Semua negara Eropa ikut berpartisipasi di kontes ini. Bahkan, nama Julio Iglesias, ABBA, dan Celine Dion pun tercatat pernah jadi kontestan acara ini.
Anggun membawakan lagu Echo (You and I) di Eurovision dan mengenakan kostum rancangan Jean Paul Gaultier (creative editor Hermes). Ia melakukan tour bersama kontestan lainnya. Sayangnya Anggun hanya berhasil menduduki peringkat ke 33. Ia tadinya menargetkan masuk 10 besar.
Namun, Anggun tak berkecil hati. Ia tetap jadi idola dan diva, tidak hanya untuk Indonesia dan Prancis namun juga untuk dunia. Buktinya, beberapa waktu lalu, Anggun dinobatkan sebagai World Best Selling Indonesian Artist dari World Music Awards.
1. Awal Karir
2. Lady Rocker
3. Menikah Muda dan Tinggalkan Indonesia
4. Sempat Gagal di Inggris
5. Pindah ke Prancis
6. Snow on The Sahara
7. Wakili Prancis di Eurovision
Baca ini juga ya?
5 Aktor Hollywood Yang Gagal Jadi Musisi?
7 Lagu Paling Ampuh Sebagai Pengantar Tidur
6 Lagu Mood Booster Untuk Sahur, Bikin Semangat!
5 Fakta Agnez Mo di Amerika Yang Belum Kamu Ketahui