Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Terus melangkah dalam koridor indie-rock, tidak sulit untuk segera menjatuhkan hati pada lagu-lagu Sajama Cut. Yap, band yang juga ikut meramaikan skena independen Tanah Air di akhir era 2000an ini menawarkan karakteristik musik yang berbeda.
Pada tahun 2001, sebuah album debut yang berjudul APOLOGIA pun diretas bagi para penikmat musik Tanah Air. Meski dipengaruhi sejumlah referensi musik luar, namun Sajama Cut tetap mampu mengemasnya menjadi sebuah sajian musik rock yang pas untuk telinga Indonesia.
Sukses album pertama mereka pun berlanjut saat album kedua, THE OSAKA JOURNALS, dirilis oleh label Universal Music Indonesia di tahun 2005. Meski mengusung warna yang berbeda dan mulai mengarahkan musik mereka agar terasa lebih lokal, nyatanya Sajama Cut tetap berhasil menarik peminat musik di Indonesia.
Advertisement
Inilah yang kemudian membuat Sajama Cut kembali merilis ulang 2 album pertama dengan karakteristik yang berbeda itu dalam format cakram padat. Melalui press release yang kami terima, Marcel Thee selaku vokalis menjelaskan kalau keseluruhan materi pada 2 album tersebut merupakan satu kesatuan.
"Meskipun masing-masing memiliki presentasi yang berbeda, tekstur emosional dan nilai historisnya bagi gue merangkum era Sajama Cut yang spesifik dan sama. APOLOGIA dibuat tanpa audiens sama sekali. Kita hanya ingin menuangkan kecintaan kita pada musik-musik yang kita dengarkan pada zaman itu, pada khususnya Norwegian Black Metal seperti dua album pertama Burzum dan Emperor, serta musik-musik Industrial seperti Cabaret Voltaire, Coil, dan Einstürzende Neubauten," ujar Marcel.
Marcel sendiri melihat kontradiksi kedua album ini sebagai sesuatu yang dilakukan dengan sengaja. Yap, sejak awal, Marcel memang berniat menjadikan Sajama Cut sebagai wadah artistik yang dapat bermutasi tanpa harus menanggalkan lapisan emosional dan melodi yang memang menjadi karakter utama unit indie-rock Ibukota tersebut.
"THE OSAKA JOURNALS adalah refleksi langsung dari itu semua (album pertama). Kita berhenti menggunakan distorsi, bernyanyi dalam bahasa Inggris, dan mulai memasukkan banyak sekali elemen musik country dan folk seperti Hank Williams, Son Volt, Whiskeytown," jelas Marcel tentang album keduanya. Tentu saja format cakram padat yang dirilis label Kebun Suara pada akhir Februari nanti membuat kedua album ini semakin terasa worth untuk dimiliki.
Saat ini APOLOGIA dan THE OSAKA JOURNALS sudah memasuki tahap mail-order dengan harga Rp 60.000 per unit. Semakin menarik karena Sajama Cut benar-benar tahu bagaimana membuat telinga kita bergairah untuk kembali mengarahkan telinga kita pada musik-musik mereka.
Pasalnya Sajama Cut juga menawarkan family pack di mana rilisan ini langsung memuat 2 album pertama mereka dengan harga yang lebih ekonomis, Rp 100.000. Belum usai, family pack pun memuat 2 track bonus, yakni Mari Bunuh Diri dan Apologia yang direkam ulang. Untuk informasi lebih lanjut, kalian bisa langsung mengunjungi HALAMAN INI.
Tracklist APOLOGIA:
1. Momentum Dimana Terluka
2. Romantika Haram
3. Nostalgia Laknat
4. Murtadnya Diriku
5. Lagu Dosa
6. Imaculata
7. Analogi Sayat
8. Terdampar
9. Elegi
10. Berjalan Diatas Gelas Kaca
11. Pecah Belah
12. IY
13. Mari Bunuh Diri
14. Satu Sloki Untuk Masa Depan
Tracklist THE OSAKA JOURNALS:
1. Season Finale
2. Fallen Japanese
3. Alibi
4. Scarllet(Paramour)
5. It Was Kyoto, Where I Died
6. Take Care, Inamorata
7. Idol Semen
8. Lagu Tema
9. Nemesis/Murder
10. Fin
11. Less Afraid
lanj ujApologia dibuat tanpa audiens sama sekali. Kita hanya ingin menuangkan kecintaan kita pada musik-musik yang kita dengarkan pada zaman itu, pada khususnya Norwegian Black Metal seperti dua album pertama Burzum dan Emperor, serta musik-musik Industrial seperti Cabaret Voltaire, Coil, dan Einstürzende Neubauten
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/ntn)
Advertisement