Diterbitkan:
"Yang membedakan dalam pembuatan album ketujuh ini adalah prosesnya. Kali ini kami rekaman di outdoor. Akhirnya kami sewa sebuah pulau, Gili Sudak. Selama 30 hari kami dikarantina di sana garap album ini," ujar Erix Soekamti saat media visit ke kantor Redaksi Kapanlagi.com®, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (17/3).
Saat proses rekaman, para personel Endank Soekamti merasa yakin bila album ini bisa digarap secara outdoor. Apalagi sebelumnya mereka juga sudah mempersiapkan segalanya termasuk segala solusi untuk kendala-kendala yang mungkin mereka hadapi selama di Gili Sudak.
"Karena gak ada yang harus ditakuti. Dengan persiapan yang matang Insya Allah semua kendala aman. Kami memang sudah memprediksi dan tes dulu. Jadi kami sudah siapkan solusinya ketika akan ada kendala," tambah Erix.
Advertisement
Terbukti, persiapan yang matang membuat band asal Yogyakarta ini tak banyak mendapatkan kendala teknis selama proses penggarapan album. Satu hal yang mungkin sempat mengejutkan mereka justru datang dari faktor-faktor non-teknis seperti keadaan di Gili Sudak.
"(Kendala teknis) Gak ada ya. Tapi yang jadi surprise ada. Begitu sampai sana ada suatu hal yang belum kami ketahui. Ternyata air di sana itu payau. Sabunan gak ada busa. Ya selama 30 hari itu kami mandi pakai air payau," pungkas Erix.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/pur/abl)
Advertisement