Diterbitkan:
Jika saya tidak salah, saat itu adalah tahun 2007 di mana mereka menawarkan lagu-lagu seperti Factor X, Wake Up, Meledak Bagai Bom hingga Revolusi dan Anti Revolusi. Sayang eksistensi band ini seakan menghilang perlahan dari skena musik Indie lokal, sebelum akhirnya hari Jum'at (20/5) kemarin, mereka kembali dengan sebuah album baru yang bertajuk NEW WORLD.
Mengambil tempat di Anang Karaoke, Malang, C-Four yang kembali setelah 8 tahun tertidur pun mengusung sebuah tema dan konsep yang berbeda pada album barunya. Futuristik, band yang digawangi oleh Norman Duarte Tolle ini memasukkan beberapa unsur musik hingga animasi secara visual.
Bukan cuma itu saja, album ini juga di-bundling dengan sebuah novel pendek di mana ceritanya masih memiliki benang merah dengan setiap track dalam album NEW WORLD. Nah, jika kamu lebih tertarik dengan lirik yang deskriptif dengan balutan musik yang gahar, maka sound yang terdengar sangat digital di beberapa part tentu tidak akan terlalu mengganggu. Lagipula, masih cukup sesuai dengan tema albumnya yang futuristik.
Advertisement
Kami sendiri tidak akan banyak membahas novelnya yang imajinatif di sini. Jadi kalau kamu lebih tertarik dengan musiknya, maka kami sangat menyarankan untuk segera mendengarkan track nomor 2, Rise Beyond Ashes. Pasalnya, keputusan Norman untuk menggaet Novi selaku vokalis unit hardcore lawas Malang, Screaming Factor, benar-benar tepat.
Scream Novi yang saling beriringan dengan speech dari Meme Mariana sukses membuat kita sedikit lupa bagaimana musik C-Four di masa lalu. Belum termasuk dengan permainan gitar Norman dengan sederet sound elektronik hingga scratch seperti DJ berhasil dikemas lewat raungan distorsinya yang rapat, gahar, tapi tidak membuat telinga cepat bosan, salut!
Semua itu tak lepas dari vokal Meme yang bisa menyesuaikan berbagai warna musik C-Four yang kini lebih kaya dan dinamis. Tapi - tanpa maksud mengesampingkan musik apapun - saya cukup bingung karena seketika nuansa kencang dalam track Rise Beyond Ashes, Southern Flame, dan Ada Tiada 2 lantas berubah saat lagu Hari Ini Indah mengalun dengan gaya reggae-nya.
Beruntung sentuhan musik jazz dan funk pada track Let's Get It On sedikit menetralisir. Tapi di sinilah yang menarik karena Norman membenamkan gaya musik jazz dan swing yang cukup dominan dengan suara Meme yang terdengar seperti vokalis band Jepang.
Nuansa Japanese Rock masih terasa kuat sampai track Dunia Di Hatiku yang dibantu salah satu karakter Vocaloid yang cukup terkenal, Hatsune Miku. Namun track Don't Stop Now dan Use The Music seketika membuat kita ingat paduan musik rock, rap, dan funk ala C-Four di masa lalu, menarik!
So, kesimpulan kami, banyaknya warna dan gaya musik yang ada dalam album NEW WORLD ini sebenarnya cukup membuat bingung. Tapi dengan nuansa yang futuristik, novel, dan 14 track-nya jadi sebuah konsep yang sangat apik dan saling berhubungan. Yap, seolah C-Four ingin mengajak para pendengarnya merasa berada di dunia musiknya yang dinamis dan penuh warna tanpa merasa bosan.
Lebih jauh, kamu juga tidak akan terlalu kecewa saat membeli dan menikmati album NEW WORLD. Kenapa? Karena musik mereka yang riber dan dinamis itu juga tetap bisa mereka sajikan secara bersih saat tampil live.
Walau seluruh materi mereka saat ini lebih matang, terkonsep dengan baik, tetap saja ada satu hal yang harus dibuktikan sekaligus jadi tantangan besar bagi C-Four dan album keduanya, NEW WORLD. Yap, apakah mereka benar-benar bisa konsisten melangkah di dunia musiknya yang baru, atau justru terselip dan kembali tertidur untuk waktu yang lama? Kita tunggu saja aksi-aksi mereka di tahun ini.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/ntn)
Advertisement