Diterbitkan:
Tentu saja merchandise sebuah band atau musisi memiliki nilai jual dan kebanggaan tersendiri. Saya membandingkan diri saya sendiri sebagai seorang fans musik punk-rock yang akan sangat bangga karena tahu dan hapal setiap lagunya, bagaimana cara mereka tampil di atas panggung, sampai memiliki dan memakai kaos NOFX misalnya, sama seperti kalian?
Yap, sangat wajar kalau kita mengagumi sebuah band dan karya-karyanya. Lebih lagi kalau sederet lagu mereka mengisi dan banyak menyindir tentang kehidupan kita sehari-hari.
Sayangnya kebanggaan seperti itu mulai memudar bahkan bukannya tidak mungkin akan menghilang. Kenapa? Karena saat ini banyak sekali anak muda memakai kaos band untuk terlihat keren dan mengikuti zaman.
Advertisement
Tidak, saya tidak menyalahkan mereka atau mungkin kalian yang mengikuti tren dengan memakai kaos band. Hanya saja, seberapa bangga sih kita memakai kaos band atau musisi itu?
Contoh saja ketika saya datang ke salah satu acara clothing line terbesar tiap tahunnya di kota Malang pada tahun 2014. Saat itu headlines besarnya adalah Seringai. Yap, semua orang tahu bagaimana sepak terjang band yang satu ini di blantika musik Tanah Air hingga luar negeri.
Akhirnya mereka tampil, venue benar-benar penuh sesak dengan Serigala Militia (fans Seringai) yang memakai seluruh merchandise resmi Seringai, sing along, mosh-pit, circle-pit, sampai wall of dead tampak begitu liar, pemandangan yang superb!
Saya akui anak-anak muda ini patut diacungi jempol, sampai lagu Mengibarkan Perang, single yang tidak masuk di 3 album Seringai mana pun. Mereka tetap beraksi mengikuti alunan distorsi Ricky Siahaan dan beat ganas dari Khemod dan Sammy. Tapi, kenapa semua hening? Sambil menyanyi, saya mendengar sedikit orang yang juga ikut meneriakkan lagu itu.
Jujur, saya langsung menganggap remeh mereka meski di satu sisi saya harus mengacungkan jempol dengan semangat mereka. Banyak pertanyaan yang muncul, apa kaos band adalah atribut wajib untuk menghadiri sebuah gigs? Apa setiap orang-orang yang memakai kaos band itu benar-benar mendengarkan dan tahu tujuan kenapa band tersebut berkarya? Lebih jauh, seberapa bangga sih kalian memakai setiap merchandise band idola?
Seorang punggawa punk Amerika di film dokumenter PUNK NOT DEAD mengatakan kalau idealisme dan semua hal akan menjadi uang suatu saat nanti. Saya setuju, tidak menyalahkan siapa pun, dan itu tidak bisa dihindari. Tapi sepertinya akan lebih menyenangkan kalau kita mengikuti tren yang disukai dan menguntungkan, tidak membuat kita terlihat konyol.
Kalau menurut kalian?
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/ntn)
Advertisement