Diterbitkan:
Ya, Jimi Hendrix adalah salah satu sosok yang berjasa mengubah wajah efek musik yang begitu besar hingga menjadi kecil dan kita kenal sebagai efek motor, kodok, atau pun stompbox. Namun, bukan cuma itu saja yang menjadi peninggalan dari sang legenda musik blues dan rock ini.
Kegemarannya dalam memainkan gitar dengan volume dan gain tinggi jadi salah satu hal yang juga mempengaruhi sound musik blues dan rock. Meski bising dan kerap menimbulkan suara feedback, namun Jimi Hendrix mampu mengubahnya menjadi sebuah permainan solo gitar yang begitu apik dan fantastis di setiap penampilannya.
Saya sendiri bukan penikmat asli musik blues atau pun rock 'n roll. Tapi, boleh dibilang saya adalah salah satu dari (mungkin) sebagian orang yang bersyukur dengan kepergian sang legenda musik ini.
Advertisement
Kenapa? Menurut saya, jika Jimi Hendrix tetap hidup sampai di era musik 70 menjelang 80an, bisa saja nama seperti Led Zeppelin, Black Sabbath, hingga sederet band punk dan grunge akan sangat terpengaruh dengan gaya musik sang legenda musik. Bisa dibilang, permainan dan sound gitar Jimi Hendrix akan jadi salah satu patokan bagaimana sebuah band ingin menjadi besar.
Kembali lagi pada sosok Jimi Hendrix. Tepat pada tanggal 18 September kemarin adalah hari di mana sang legenda meninggal dunia. Semasa hidupnya, Jimi Hendrix dikenal sebagai performer dengan aksi yang terbilang gila, tak jarang banyak orang yang semakin antusias ketika melihat aksinya yang semakin liar.
Seperti ketika saya membaca di salah satu sumber luar yang menyebutkan kalau Jimi Hendrix sampai pernah menjebol amplifier dengan gitarnya sambil terus bermain. Sound yang dihasilkan? Tentu saja sangat keras, rusak, dan tidak beraturan.
Namun ada satu hal yang menarik di mana sound distorsi yang benar dan gahar muncul akibat suara ampli yang semakin rusak, bukan cuma sekedar membelokkan sinyal gitar dengan efek. Sulit dibayangkan seperti apa output sound yang dihasilkan dengan sound seperti itu.
Sederet lagu hits miliknya seperti Hey Joe, Purple Haze, dan The Wind Cries Mary menjadi bukti akan kehebatan sang legenda musik muda ini. Selain itu, penampilannya di Miami Pop pada tahun 1968 sambil membawakan Foxey Lady pun bisa dianggap sebagai salah satu penampilan terbaik dan fantastis Jimi Hendrix semasa hidupnya.
Tanpa perlu menyentuh string gitar dengan jari-jarinya, Jimi Hendrix mampu membuat instrumen tersebut seakan bernyanyi dengan sendirinya. Sayangnya, salah satu performer terbaik di dunia musik ini meninggal di usia muda dan masuk ke dalam jajaran 27 Club.
Sampai tanggal 18 September kemarin, 45 tahun sudah Jimi Hendrix pergi dan mewariskan banyak pelajaran bagi dunia dan generasi musik saat ini. Terutama dengan efek pedal Wah Wah yang ia terapkan dengan nada-nada musik blues dan menjadi salah satu komponen penting bagi sebagian musisi blues yang menginginkan sound gitar dengan raungan tinggi.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/ntn)
Advertisement