Diperbarui: Diterbitkan:
Di usianya yang ke-7, Jazz Gunung tetap konsisten dalam meningkatkan apresiasi terhadap musik jazz etnik Indonesia. Festival yang akan digelar pada 12 dan 13 Juni mendatang ini akan menampilkan musisi-musisi yang memadukan musik etnik Indonesia dengan musik modern yang sejalan dengan tujuan dan semangat Jazz Gunung.
Sebagai salah satu pengisi sejak pertama kali Jazz Gunung diselenggarakan, seniman Djaduk Ferianto merasakan, Jazz Gunung ini sudah menjadi event internasional.
"Jazz Gunung sudah menjadi internasional bukan karena yang hadir orang-orang bule. Tetapi semangat kita yang internasional," ujar Djaduk saat jumpa pers di Perbanas, Setia Budi, Jakarta Selatan, Rabu (3/6).
Advertisement
Bagi Djaduk, angka 7 dari penyelenggaraan tersebut memiliki makna. "Pitu (7 dalam bahasa Jawa) banyak arti bagi kami. Ketika udah masuk ke pintu ke 7 adalah pembuka pintu-pintu yang lain. Seperti anak-anak, masuk sekolah diusia ke 7," kata Djaduk.
Selain menikmati perhelatan Jazz Gunung, tahun ini berkolaborasi untuk 'memberi kembali' ke alam melalui kegiatan bersih gunung bersama Sahabat Bromo.
Beberapa nama musisi hebat akan menjadi pengisi acara Jazz Gunung, seperti Tulus, Andien, Ring of Fire Project feat Tohpati & Endah Laras, Nita Aartsen feat Ernesto Castilo, Ina Ladies, Yuri Jo Collective, Beben Jazz and Friends, Malacca Ensemble, dan Jay and Gatra Wardaya.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/hen/erc)
Advertisement