Diperbarui: Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Hanya tinggal seminggu menjelang digelarnya Invasion 2016 Imaginarium Mystique Electro Forest, sebuah festival dance music terbesar dan termegah di Indonesia. Dengan menunjuk JIExpo Kemayoran Jakarta sebagai lokasi venue, event yang digelar pada Sabtu, 24 September 2016 ini membawa sederet hal menarik yang sulit untuk dilewatkan.
Euphrorics selaku promotor Invasion 2016 pun siap untuk menampilkan konsep festival yang tak akan terlupakan dengan dukungan produksi festival ambience oleh SHVR. Selain itu untuk melengkapi 2 arena festival yang ada, Euphoric Grounds dan Underworld Arena, Invasion 2016 membawa production stage serta tata cahaya spektakuler yang didatangkan secara khusus dari luar negeri demi menjamin kepuasan serta euphoria para pengunjung.
"Tahun ini Invasion 2016 akan tampil 'wah' dan istimewa. Lighting concept kami didatangkan langsung dari Dubai, yang mendesain panggung utama berserta ornamen-ornamen hutan elektro yang bergaya Avatar dan Indah dilihat juga dibuat oleh team yang didatangkan langsung dari luar negeri. Kita ingin memberikan pengalaman festival yang menyenangkan dan mengesankan," Ungkap Agnes Sendjaja dari Euphorics.
Advertisement
Semakin lengkap karena event ini juga menghadirkan sederet DJ internasional yang akan menjadi headliners Invasion 2016 di halaman berikutnya.
© Invasion 2016
Steve Angelo, DJ asal Stockholm, Swedia ini merupakan sosok besar di balik nama Swedish House Mafia. Memulai karir sejak umur 12 tahun, Steve Angelo semakin melejit berkat talentanya dalam meracik musik hip hop, breakbeats, serta klasik yang menghasilkan musik elektronik yang powerful.
Talenta emasnya dalam bermusik juga berhasil dibuktikan Steve Angelo saat berkolaborasi bersama sejumlah nama besar di dunia dance music seperti Eric Prydz yang saat itu masih bernama A&P Project, serta Axwell Daningrosso dengan nama Swedish House Mafia yang sukses melahirkan sederet hits seperti Save The World, Antidote, Greyhound, One, Miami 2 Ibiza dan Don't You Worry A Child.
Selain itu, pemilik perusahaan rekaman Size Records dan Size TV ini juga memiliki project musik sendiri bersama Rebels Studio dengan album solo terbarunya, WILD YOUTH, di mana track seperti Remember, Children of The Wild dan Wasted Love jadi andalannya.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
© Invasion 2016
Ferry Corsten sendiri sebenarnya bukan nama yang asing lagi di ranah dance music. Tapi khusus untuk Invasion 2016 di Indonesia, Ferry Corsten akan membawa konsep Gouryella Show secara perdana. Project Gouryella sendiri sebenarnya sudah dimulai bersama Tiesto sejak tahun 1999, namun di tahun 2000 Tiesto harus fokus dengan solo karirnya yang membuat Ferry Corsten menjalankan project ini sendiri.
Lalu pada tahun lalu, Ferry Corsten mengumumkan kalau project ini kembali beroperasi dengan sentuhan trance music yang baru. Dengan kembalinya project tersebut di bawah naungan Flashover Recording, single Anahera segera mencuri perhatian para penikmat musik dunia dengan cepat dan langsung terpilih sebagai Tune of the Year pada event ASOT (A State Of Trance) milik DJ ternama dunia, Armin Van Buren.
Sedangkan pada bulan Mei 2016 kemarin, Gouryella meretas single ke-6 yang judulnya diambil dari bahasa Slovakia, Neba, yang memiliki arti 'Surga'. Nggak main-main, track ini segera meraih posisi pertama di chart Beatport Trance dan peringkat ke-24 di chart Beatport Main.
Advertisement
© Invasion 2016
Rasanya kamu boleh berbangga diri dengan event yang kembali digelar Euphorics tahun ini karena konsep showdubfire akan menjadi show eksklusif di Asia, khususnya Invasion 2016 dengan konsep dubfire: live HYBRID. Sepak terjangnya di dunia dance music telah membawa namanya melejit sebagai salah satu DJ techno & housemusic producer yang selalu menghadirkan inovasi terkini dan memukau.
Konsep show yang berada di bawah nama besar label SCI+TEC miliknya sendiri ini juga bakal memastikan sajian musik yang nggak akan bisa kamu lupakan. Dengan stage set dan visual yang dibawa secara khusus untuk tampil di Jakarta, kamu dan para partygoers Indonesia lainnya siap jadi saksi pertama penampilan dubfire: live HYBRID di Invasion 2016 Imaginarium Mystique Electro Forest.
© Invasion 2016
Kamu pasti bertanya-tanya, siapakah MALAA? Well, sosok misterius yang selalu meninggalkan pertanyaan di benak para penikmat musiknya ini terkenal lewat remix track dari Tchami, AfterLife, di mana lagu tersebut diretas oleh DJ Snake serta videographer Tchami, Chivteam.
Sosok MALAA kemudian mulai terungkap sebagai sebuah nama group dibanding project individual. Selain itu, sosok yang selalu berada di balik topeng ini juga diketahui sebagia salah satu personel Pardon My French bersama Tchami, DJ Snake, serta Mercer yang pada bulan April lalu baru saja melangsungkan tour Amerika.
Menariknya lagi DJ Snake, Tchami dan Mercer memiliki manajer yang sama di mana hal ini terus menimbulkan pertanyaan siapa sosok di balik topeng MALAA. Karena itu, penampilan MALAA yang perdana di Asia, tepatnya Invasion 2016 kali ini siap untuk menjawab rasa penasaranmu.
© Invasion 2016
Berasal dari West Sussex, United Kingdom, nama Alex Adair menjadi salah satu DJ dengan tropical House identitas musik elektroniknya. Sama seperti Kygo dan Felix Jaehn, musik khas dari Alex Adair selalu memiliki ritme musik yang segar dan bersemangat.
Beberapa track yang di remix Alex Adair adalah lagu Say You Love Me dari Jesse ware dan lagu hit single Ed Sheeran, Thinking Out Loud. Lalu karir musiknya pun semakin cemerlang berkat single Make Me Feel Better pada tahun 2015 yang sangat energik, di mana lagu tersebut dirilis ulang oleh Virgin EMI dan mendapat peringkat ke-13 di chart single UK.
Kemudian single ke-2nya yang berjudul Heaven di rilis setelah single pertamanya dan menuai sukses. Alex Adair, tampil eksklusif di Asia hanya untuk Invasion 2016 di Jakarta, Indonesia.
© Invasion 2016
Markus Schulz, adalah DJ asal Jerman - Amerika serta produser musik yang tinggal di Miami, Florida. Namanya dikenal lewat program radio show-nya yang bertajuk Global DJ Broadcast.
Schulz juga mempunyai perusahaan rekaman sendiri yaitu label Coldharbour Recordings dan Schulz Music Group (SMG) yang pada tahun 2012 sempat dianugerahi America´s #1 DJ oleh DJ Times. Pengalamannya tampil di berbagai acara festival dunia seperti Electric Daisy Carnival (EDC), Electric Zoo, Monster Massive, Together As One, Ultra Music Festival, Amsterdam Dance Event, Creamfields, Future Music Festival dan masih banyak lagi jadi sedikit catatan sepak terjang Marcus Schulz yang gemilang di ranah dance music dan siap ia tampilkan di Invasion 2016 untuk bertemu kembali para penggemarnya di Indonesia.
© Invasion 2016
BICEP, akan tampil untuk pertama kalinya di Invasion 2016, Jakarta. Duo DJ dari Belfast, Andy Ferguson dan Matt Mc Briar, ini terkenal dengan gaya musiknya yang memadukan unsur eclectic mix, Chicago House, Detroit Techno, Italy-Disco dan lainnya yang juga turut di tayangkan dalam situs blog webnya feelmybicep.com.
Kini mereka bermukim di London untuk melebarkan sayapnya di dunia DJ dan tampil di berbagai acara musik Internasional. Lalu pada tahun ini, mereka berkesempatan untuk memberikan gaya feelmybicep-nya di Indonesia di Invasion 2016.
© Invasion 2016
Sick Individuals, project asal negeri Belanda yang ditukangi Rinze Ray Hofstee dan Joep Jim Smeele ini bermula saat keduanya bertemu di kota Hilversum, Belanda ketika mereka masih berada di sekolah musik. Jim dan Ray banyak bekerja sama untuk membuat project iklan TV sampai akhirnya keduanya memutuskan untuk berduet dan membentuk Sick Individuals.
Pengalaman musiknya banyak dipengaruhi nama-nama besar seperti Daft Punk, Bingo Players dan Swedish House Mafia. Belum cukup, track IAM miliknya juga dibuat bersama Axwell dan berhasil meraih peringkat pertama di tangga musik Beatport.
Sick Individuals juga banyak me-remix lagu-lagu hits dari Rihanna, Avicii, Icona Pop, Flo Rida, Tiesto dan David Guetta. Namun untuk remix track Icona Pop yang berjudul I love it berhasil mendapat pengakuan yang luar biasa di industri dance music. Tahun ini, keduanya siap tampil di Jakarta di mana mereka telah resmi memberikan sebuah lagu sebagai the official musi anthem of Invasion 2016 yang berjudul Against All Odds yang baru saja dirilis pertengahan Agustus lalu.
© Invasion 2016
Dari sederet DJ serta produser musik techno yang berasal dari Berlin Jerman, nama Ben Klock jadi salah satu yang sukses mencuri perhatian. Kepiawaiannya dalam mengolah musik techno sukses membuat para penikmat musik sulit untuk menutup telinga mereka atas karya-karya Ben Klock.
Nama Ben Klock sendiri sangat kental dengan techno music di bawah record labelnya sendiri, Klockworks, yang didirikan pada tahun 2006 silam. Lewat racikannya dalam memadukan tekanan, beat techno-nya yang menghipnotis, deep dan alunan musik yang berat menjadikan Ben Klock layak disebut sebagai salah DJ techno yang harus diantisipasi.
© Invasion 2016
Nama Shaun Frank semakin diperhitungkan saat ia bekerjasama dengan sejumlah DJ ternama dunia seperti Nicky Romero, Dyro, Arty, Glenn Morrison dan masih banyak lagi di tahun 2012. Hanya dalam waktu yang singkat, beberapa karya musiknya wara-wiri di chart dance music dunia.
Namanya terus melejit berkat kolaborasi Frank dalam membantu project untuk Dim Mak, Armada Music, EMI Music, Universal Music, hingga Parlophone. Single lagunya yang dikerjakan bersama DJ - produser musik asal Spanyol, Marie Baker, yang berjudul Unbreakable masih terus bertahan di beberapa chart lagu manca negara.
Shaun Frank mampu menampilkan live set yang unik dan memukau dengan paduan cool mix dan musik progressive house-nya yang nendang. Penampilannya di Jakarta nanti akan ditemani oleh sahabatnya yang juga seorang composer lagu asal Toronto Kanada, Delaney Jane, untuk tampil di Invasion 2016.
© Invasion 2016
DJ asal korea ini memulai karirnya sebagai Disc Jockey saat masih berumur 19 tahun. Gayanya dalam memainkan turntable hingga mengolah setiap elemen musik elektronik membuat Juncoco segera mencuri perhatian para penikmat dance music.
Juncoco juga lihai dalam memadukan musik EDM, old school funky beat dan memainkan special track ciptaanya sendiri. Selain menjadi DJ, Juncoco juga melengkapi karir bermusiknya dengan menjadi seorang produser musik yang membuat namanya terus melesat industri musik global hingga akhirnya berkesempatan untuk menunjukan talentanya di Invasion 2016.
Untuk Invasion 2016 Imaginarium Mystique Electro Forest, pihak Euphorics telah menyiapkan beberapa pilihan tiket:
Pre Sale 1 : Rp. 300.000.- (Closed)
Pre Sale 2 : Rp. 400.000.- (Closed)
Early Entry : Rp. 300.000.- (Masuk sebelum pukul 19.00 wib)
Normal : Rp. 500.000.-
At The Door : Rp. 700.000.-
harga tiket tersebut belum termasuk pajak acara 25%, admin tiket dan biaya admin kartu kredit.
Bagi pengunjung yang ingin menonton dan menikmati festival musik dance indoor yang lebih menyenangkan, Euphorics juga menyediakan area SOFA di mana Sofa Mansion memuat kapasitas 15 - 30 orang dan VVIP SOFA untuk kapasitas 10 - 20 orang, yang lebih nyaman dengan tingkat pandangan yang seru untuk melihat aksi panggung, area khusus atau private, dengan Bar khusus tersendiri serta area toilet yang dekat. Tersedia juga kelas VIP Standing dan Festival, VIP dengan sharing standing tables dan sofa atau kursi.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/ntn)
Advertisement