Dewa Budjana Cuap-Cuap Soal John Mclaughlin & Museum Gitar-nya

Penulis: Girindra Permana Cahya

Diperbarui: Diterbitkan:

Dewa Budjana Cuap-Cuap Soal John Mclaughlin & Museum Gitar-nya Dewa Budjana © KapanLagi.com/Rasel Ambarita
Kapanlagi.com - Konser maestro gitar bertajuk DUAJI GURUJI baru saja dihelat dan diselenggarakan oleh Budjana, Ubud, Minggu (18/10). Konser ini merupakan bagian dari road to Museum Gitarku yang sedang dibangun di tanah Dewata. Tampil bersama gitaris jazz dunia, John Mclaughlin, Budjana ini mengaku sangat senang acara ini dapat sukses.


"Kalau itu puas banget. Kali ini saya gak cuma main band, saya (jadi) penyelenggara utamanya juga. Kita kerjasama dua keluarga aja. Dengan segala kekurangan kita nyoba jadi promotor dan akhirnya bisa terlaksana. Itu buat saya udah luar biasa banget," ucap Budjana di bakcstage DUAJI GURUJI, Minggu (18/10).


Persiapan untuk acara ini sudah dimulai sejak 3 bulan silam. Kerja keras dilakukan oleh pria keturunan Bali ini demi satu tujuan yaitu suksesnya acara. Bahkan, seminggu sebelum acara dimulai Budjana sempat sampai pusing.


"Sebenarnya gak terlalu banyak (dana) karena kita banyak sekali barter. Kita datengin John juga lumayan, ini sebuah kerja keras. Saya berterima kasih sekali sudah disupport, terutama sama keluarga. Dalam seminggu terakhir saya banyak yg ngeblank," terang Budjana tentang persiapan konsernya.


Budjana saat checksound di panggung DUAJI GURUJI, Minggu Sore (18/10) © KapanLagi.com®/Rasel AmbaritaBudjana saat checksound di panggung DUAJI GURUJI, Minggu Sore (18/10) © KapanLagi.com®/Rasel Ambarita


Mendatangkan John McLaughlin bukan perkara mudah untuk orang biasa. Budjana sendiri sempat mengalami kesulitan karena saat menghubungi pihak manajer dari sang gitaris dunia, ia diminta untuk berkomunikasi langsung dengan artisnya.


"Gampang-gampang susah sih. Saya kenal manajernya dan dia bilang saya harus ngomong sendiri sama dia . Saya cerita sama dia tentang nama anak-anak saya, ngobrol di telepon. Dari situ akhirnya dia bilang mau ketemu saya dan akhirnya bisa banyak ngobrol. Saya gak nyangka, saya kenal (tahu) dia dari zaman kaset tahun 70-an. Seniman itu kan susah ditebak. Karena kadang gak dibayar mau, dibayar mahal gak mau. Dia sudah tahu tentang museum, saya kasih webnya," ucap pria berkumis ini.


John Mclaughlin sendiri merupakan salah satu gitaris revolusioner dunia. Dia mengabaikan suara-suara indah nan kalem khas musik jazz dengan distorsi, kecepatan dan liarnya jari-jari lentiknya di atas fretboard gitarnya. Selain itu pria ini merupakan orang barat pertama yang memainkan musik asli India di depan penduduk setempat.


Musuem alat instrumen petik tersebut merupakan tempat Dewa Budjana menampilkan koleksi pribadi sekaligus gitar milik musisi handal lainnya. Dan John Mclaughlin juga memberikan gitar untuk Museum Gitarku berjenis PRS atau Paul Reed Smith. "Dia memang diendorse sama Paul Reed Smith itu. Gitar yang dia pakai dibuat sama Paul Reed Smith," terang Budjana.


Dalam museum ini, gitar didisplay di tempat yang sama. Namun, setiap gitar diberi keterangan masing-masing. "Semua gitar saya tempatkan sama. Semua dengan ceritanya, kapan dan kenapa. Semua dirawat dengan baik," ujar pria berusia 52 tahun tersebut.


Budjana bakal membangun Museum Gitarku© KapanLagi.com®/Rasel AmbaritaBudjana bakal membangun Museum Gitarku© KapanLagi.com®/Rasel Ambarita


Gitaris yang masuk dalam grup gitar Trisum bersama Tohpati dan Balawan tersebut mengungkapkan alasan kenapa membuka Museum Gitarku. "Saya gak punya apa-apa. Cuma punya kemampuan bermain gitar. Nanti apa yg saya tinggalkan? Saya punya beberapa koleksi gitar dari seniman-seniman Bali mau buat apa? Akhirnya dibuatkan museum. Karena banyak dibuat oleh seniman Bali, ya saya buat di Bali aja (museum-nya)," katanya.


Senjata-senjata dari gitaris dunia lainnya kini sedang diburu oleh Budjana guna melengkapi museumnya nanti. "Saya akan cari Joe Satriani kalau bisa. Tinggal berangkat aja. 27 September kemarin saya harusnya bertemu Jack Black (aktor dalam film SCHOOL OF ROCK) tapi gak bisa karena harus main dengan Gigi. Semua support. Mantan gitaris Red Hot Chilli Pepper, John Frusciante juga. Dia malah nyamperin kita di Starbucks buat ngobrol-ngobrol. Diajak main juga ke rumahnya. Memang dalam hidup itu teman penting karena bisa membuka jalur. Mereka cuma bilang, 'Pengen (gitar) siapa lagi' dan itu kayak udah ada jalur aja,"


Rencana awalnya, Museum Gitarku akan diresmikan tahun ini. Namun karena faktor cuaca naiknya harga dollar, kontraktor sempat  diberhentikan sementara. "Sekarang sudah mulai lagi. Saya pengen secepatnya biar orang bisa lihat. Nanti ada 3 lantai. Lantai satu koleksi pribadi saya. Lantai 2 (gitaris) Indonesia. Ada 30-40 an tapi keseluruhan ada 100an (gitar). Tapi saya gak hafal," tutur Budjana.


Selamat atas suksesnya perhelatan konser DUAJI GURUJI. Semoga Muesum Gitarku segera selesai dan bisa dinikmati oleh banyak orang.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/ras/otx)

Rekomendasi
Trending