Diperbarui: Diterbitkan:
“Kalau pada awalnya kita tidak menitikkan pad musik jazz. Kita seperti ruang riset yang dilakukan dengan bersenang-senang. Kita ingin bermusik atas dasar komunikasi yang dilakukan manusianya, nggak peduli genre-nya apa," ujar Syaharani di kawasan Dharmawangsa, Jaksel, Selasa (14/4).
"Kita sangat terbuka musiknya mau mengarah kemana. Kami nggak masalah berubah di setiap album. Karena kita menyakini bahwa ada perubahan seiring perkembangan kita,” tambahnya.
Syaharani yang terkenal sebagai penyanyi jazz tak memungkiri cukup sulit untuk menghapuskan jejaknya. “Kalau masih ada sangkut pautnya dengan jazz tentu ada jejak yang nggak bisa dihapus. Musik lintas genre itu menjadi musik yang berkembang dari waktu ke waktu, karena music literature tetap ada yang mempelajari. Tapi musik pengembangan tetap akan jalan. Itu thesis yang kita lakukan sekarang,” lanjutnya.
Advertisement
Kang Doni merasa percaya diri dengan musik yang dikembangkan ESQI:EF. “Kita di ESQI:EF seperti sudah punya baju sendiri. Mau tampil di event apapun kita punya baju punya warna sendiri. Mau tampil dimanapun ya kita punya trade mark sendiri istilahnya,” katanya.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/uji/zal)
Advertisement