Diperbarui: Diterbitkan:
Dengan tajuk 14 On Fire, Mick Jagger seakan menyulut sumbu ledak untuk membuat Singapura bergeming. Di Marina Bay Sands Grand Ballroom, ribuan orang berkerumun untuk merasakan pesta dansa dari musik Rock n Roll langsung dari biangnya, sebuah sejarah penting. Maka, kesanalah KapanLagi.com® yang ditemani Guvera pergi, sekedar menjadi saksi pentingnya acara tersebut.
©fameflynet
Abu Dhabi boleh menjadi satu-satunya kota di Timur tengah yang dikunjungi oleh The Rolling Stones. Ibukota Uni Emirat Arab itu jadi negara Timur Tengah pertama yang mempersilakan Mick Jagger manggung.
Namun, Singapura memiliki nostalgia yang sangat manis dengan The Rolling Stones. Pasalnya, negara yang tidak lebih besar dari Pulau Batam secara geografis itu pernah disambangi The Rolling Stones pada tahun 1965. Dengan judul Far East Tour, itu adalah tur pertama mereka di kawasan Oceania, yang mencakup Australia dan Selandia Baru.
Dan, sejarah itu kembali bergulir. Setelah Singapura, mereka akan terbang ke Australia dan Selandia Baru. Sebuah kebahagiaan tentunya jika pengulangan itu dirasakan kami, yang belum sempat lahir saat itu.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
©fameflynet
Tiket konser seakan tidak ingin berdiam lama di etalase. Tiket konser yang dibandrol 250 dan 700 dollar Singapura itu langsung ludes dalam waktu dua jam setengah.
Itu adalah bukti, jika Mick Jagger masih menjadi titik pesona bagi banyak orang. Tur ini juga sebagai perayaan ulang tahun mereka ke-50. Sebabnya, tidak ada yang ingin melewatkan momentum berharga ini.
Advertisement
©fameflynet
Tahu jika banyak fans yang tidak mendapatkan tiket konser, The Rolling Stones rupanya tidak segan untuk menghibur mereka.
Mereka yang bukan saja fans dari Singapura, namun juga dari Malaysia, Indonesia dan Thailand berkumpul di Marina Bay Sands event plaza. Sebuah stage kecil yang terletak di luar Grand Ballroom Marina Bay Sands, tempat The Rolling Stones konser.
Tiba-tiba saja, Mick Jagger, Keith Richards, Ronnie Wood, dan Charlie Watts naik ke pentas menyapa semua orang. Bagi para fans, ini adalah kado yang indah, mengingat kapan lagi The Rolling Stones bisa hadir di depan mata mereka. Malam harinya, tempat ini penuh disesaki para fans, mereka bergembira bersama menonton The Rolling Stones lewat LCD Screen 14 meter.
©fameflynet
Para penonton seolah terbuai dengan sajian lagu-lagu favorit dari The Rolling Stones. Dibuka dengan Jumping Jack Flash, kemudian ada juga hits balada Wild Horses, dilanjutkan Hongky Tonk Woman.
Berhenti di judul Paint It Black, The Rolling Stones tahu bagaimana caranya membuat penonton histeris. Kesan magis pun dirasakan di ujung penampilan, sorot lampu berganti merah kemudian ketukan tidak biasa dari Sympathy For The Devil mulai mengalun. Satu lagu terbaik yang diciptakan oleh Mick Jagger.
©fameflynet
KapanLagi.com® dan Guvera yang berada di lautan manusia saat konser berlangsung pun menanti akan seperti apa encore malam itu. Dan, setelah gaya pamitan lazimnya sebuah encore band besar, Keith Richards, Charlie Watts, Ronnie Wood dan Mick Jagger akhirnya membukam mulut penonton.
Dan, encore terasa sangat kolosal malam itu, kala The Rolling Stones berkolaborasi dengan Singapore Youth Choir, bersama-sama memanjatkan You Can't Get What You Want. Nyaris semua orang meneteskan air mata mereka saat merasakan komposisi megah ini.
Akhirnya, yang paling ditunggu pun berdendang. Satisfaction dilagukan oleh Mick Jagger dengan luar biasa. Rasanya, ini adalah encore yang terlampau kolosal yang dipersembahkan komlpotan The Rolling Stones. Mau tak mau penonton harus ditodong rasa puas.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/trn)
Advertisement