Katy Perry, 'PRISM', Bukti Manusia Biasa

Penulis: Renata Angelica

Diperbarui: Diterbitkan:

Katy Perry, 'PRISM', Bukti Manusia Biasa Katy Perry, 'PRISM'

KapanLagi.com - oleh: Rea

Resiko menjadi seorang popstar, well, tidak punya kehidupan pribadi. Seisi dunia tahu apa yang dialami seorang Katy Perry, terutama setelah TEENAGE DREAM (2010) meledak. Belum lagi, pada 2012 dokumenter KATY PERRY: PART OF ME dirilis. Masih ingat kan, satu adegan saat Katy tergeletak di backstage, menangis depresi akibat perceraian dengan Russell Brand, sementara penonton di venue sudah menyorakkan namanya?

Menonton dokumenter tersebut sangat disarankan, karena menjadi benang merah antara TEENAGE DREAM dengan PRISM. Di album keempat ini, Katy dengan jujur mengungkapkan perasaannya. 'I've been through it and I'm stronger' adalah pesan yang diucapkannya berulang kali dalam 13 lagu PRISM.

Dengan cerdas, Katy menyelipkan penyedap-penyedap seperti drum yang megah di Legendary Lovers, pesta meriah di Birthday, dan dua kali kemeriahan di Walking on Air, bergaya EDM (Electronic Dance Music). Perhatikan choir di bagian belakang suara Katy, dan pastinya, vokal Klas Ahlund.


Memasuki Unconditionally, Katy kembali menguras emosi. Mengingat kata yang menjadi judul di atas tidak mudah diucapkan, pasti ada alasan tertentu bagi sang penyanyi untuk memilih lagu ini sebagai single keduanya setelah Roar. Mungkin tersimpan di balik lirik, "Walk through the storm I would, I do it all because I love you,"?

Juicy J mengubah Katy sekejap dalam Dark Horse. Katy terdengar berbeda, memohon tetapi tegar, sekali lagi menyebut 'storm' dalam liriknya. Di sini Katy tampil lebih berani, lebih 'gelap', dan mungkin itu alasan dia kembali berpesta di This is How We Do dan International Smile. Kalau menyimak This is How We Do, ada suara pria yang entah bagaimana mengingatkan pada pembuka populer, "It's our party we can do what we want," pada Can't Stop milik Miley Cyrus.

International Smile mewujudkan karakter Katy di TEENAGE DREAM. Harusnya lagu ini masuk dalam KATY PERRY: PART OF ME. "I lost myself in fear of losing you," ujar Katy di pembuka Love Me, menjelaskan mengapa dia butuh merasa dicintai, hampir mirip This Moment.

Double Rainbow adalah judul yang indah, seandainya benar-benar terjadi. Namun Katy pun mempertanyakannya, sekalipun dia tetap menyimpan mimpi yang diakuinya "is hard to find". Ghost dan By the Grace of God adalah dua lagu istimewa, balada curhat ala Katy yang menjalani kesuksesan di panggung dan kegagalan rumah tangga di waktu nyaris bersamaan, di bawah sorot mata dunia.


Tentu tidak mudah menyelesaikan hal itu. Berterimakasihlah pada kakak perempuan Katy ("I thank my sister for keeping my head above the water,") dan untungnya, dia memutuskan untuk tinggal. "I'm lookin in the mirror and decided to stay," ujarnya dalam By the Grace of God.

PRISM membuat Katy terasa lebih nyata. Ternyata dia juga bisa sakit hati dan sedih. Ternyata, dia tidak terlahir di balik awan berwarna-warni bertabur permen lolipop. Yang jelas, Katy sudah bukan gadis remaja yang kegirangan ketika hari Jumat datang.

 

 

 

(kpl/rea)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/rea)

Rekomendasi
Trending