Jazz Gunung Bromo 2024: Ndaru Ndarboy, Vina Panduwinata hingga Gigi Jazz Project Hangatkan Para Penonton di Tengah Cuaca Ekstrem

Penulis: Angelia Leony Van Augista

Diperbarui: Diterbitkan:

Jazz Gunung Bromo 2024: Ndaru Ndarboy, Vina Panduwinata hingga Gigi Jazz Project Hangatkan Para Penonton di Tengah Cuaca Ekstrem
Jazz Gunung Bromo 2024 (Credit foto: KapanLagi/Guntur Merdekawan)

Kapanlagi.com - Ditulis oleh Angelia Leony Van Augista

Suasana magis yang tercipta dari peralihan langit sore menuju malam dengan suhu mencapai 13 derajat celcius melengkapi pertunjukan musik Jazz di Gunung Bromo. Sederet musisi lokal dan internasional sukses menggebrak venue Amfiteater Bromo dan berhasil mengalahkan dinginnya suhu di kaki gunung Bromo dengan berdendang ria bersama para penonton.

Mulai dari Keutbitbit, Elfa's Singers, Vina Panduwinata hingga Gigi Jazz Project di hari pertama dan kedua, keseluruhan komponen musik yang dibawakan sukses meramaikan panggung dan meraih antusiasme yang tinggi dari para penonton. Perpaduan unik antara dinginnya gunung Bromo dengan jazznya musik yang dijamin nggak akan kamu dapat di tempat manapun, kecuali di festival Jazz Gunung Series ini.

Simak info lengkapnya di bawah ini, yuk!

1. Awal Mula Diadakannya Jazz Gunung

Jazz Gunung Indonesia telah menjadi pelopor event musik Jazz Etnik berskala internasional yang menampilkan banyak musisi di alam terbuka sejak tahun 2009, dan dikemas menjadi Jazz Gunung Series yang meliputi Jazz Gunung Ijen, Jazz Gunung Bromo, Jazz Gunung Slamet dan Jazz Gunung Burangrang.

Event ini diciptakan oleh tiga serangkai Sigit Pramono, Butet Kartaredjasa dan almarhum Djaduk Ferianto yang ingin menyatukan antara musik dan keindahan alam. Perpaduan harmonis antara musik, alam pegunungan dan para penonton menciptakan "Indahnya Jazz, Merdunya Gunung".

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Digandrungi Penonton Dari Berbagai Kalangan

Event tahunan ini selalu dipenuhi para penonton mulai dari orang dewasa hingga kaum anak muda yang tak hanya menggemari musik jazz, tetapi juga keindahan alam kaki gunung Bromo. Bapak Sigit selaku salah satu pelopor event ini mengkonfirmasi bahwa sebanyak 85% pengunjung adalah generasi milenial dan gen-Z dari berbagai kota di seluruh Indonesia.

3. Ajang Regenerasi Para Musisi Muda

Jazz Gunung Indonesia mendukung dan menunjukkan komitmen besar terhadap perkembangan musik jazz dengan menginisiasi Bromo Jazz Camp. Telah direncanakan sejak dua tahun lalu oleh Bagas Indyatmono, Sri Hanuraga, dan Cak Hend, program Bromo Jazz Camp sukses diselenggarakan dengan bantuan beberapa musisi dan pelatih terkemuka, seperti Kevin Yosua, Sri Hanuraga, dan Hansen Arief. Bromo Jazz Camp bertujuan untuk memberikan pelatihan intensif dan kesempatan tampil bagi para musisi muda serta berkolaborasi dengan musisi professional.

4. Dukungan dari Para Sponsor

Jazz Gunung Bromo 2024 mendapat dukungan kuat dari berbagai sponsor dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia dalam penyelenggaraannya. BCA, Jiwa Jawa, BRImo, Warna Agung dan Eiger Adventure memberikan kontribusinya untuk mendukung acara tersebut.

BCA menekankan pentingnya memberi dampak positif pada masyarakat dan lingkungan, serta mendukung perkembangan industri musik dan pariwisata nasional. BRImo juga berkomitmen mendukung industri musik jazz dan menggiatkan transaksi cashless kepada anak muda.

Jazz Gunung Bromo tidak hanya menjadi perhelatan musik tahunan biasa, tetapi juga menjadi salah satu media untuk mempromosikan kekayaan alam, seni Indonesia dan memajukan perekonomian kreatif di sekitar kawasan gunung Bromo.

5. Elfa's Singers Semarakkan Panggung Jazz Gunung Bromo 2024

Grup legendaris yang masih aktif bernyanyi selama 45 tahun tersebut kehadirannya disambut hangat oleh para penonton. Lita Zen, Ucie Nurul, Agus Wisman dan Yana Julio tampil kompak mengenakan outfit gemerlapan yang membuat grup musik ini semakin cocok disebut ABBA-nya Indonesia.

Tak hanya itu, penonton juga menunjukkan antusiasme yang tinggi ketika Elfa's Singers mengajak mereka untuk menyanyikan lagu berjudul Masa Kecilku. Suara para penonton yang ikut bernyanyi sukses membuat Elfa's Singers terharu.

6. Proyek Unik Ring of Fire feat Brasszigur Brassband & Ndaru Ndarboy

Ring of Fire diprakarsai oleh almarhum Djaduk Ferianto pada tahun 2010 dan selalu menampilkan kolaborator yang memiliki daya tarik tersendiri. Kali ini, mereka menggaet Brasszigur Brassband dan Ndaru Ndarboy.

Tampilan unik dari bunyi-bunyian etnik nusantara yang dipadukan dengan komposisi jazz, serta sentuhan musik dari Ndaru Ndarboy menutup serangkaian penampilan Jazz Gunung Bromo hari pertama.

7. Vina Panduwinata Duet dengan Penonton

Bersama FIERY, Vina Panduwinata membawakan karya mereka di Jazz Gunung Bromo 2024. Mama Ina - panggilan akrab Vina Panduwinata juga bercerita dan sedikit memberikan wejangan kepada para penonton. "Jangan pernah merasa paling senior. Kita yang senior ini juga banyak belajar dari yang muda-muda" ujarnya.

Salah satu highlight di hari kedua ini, ada salah satu penonton beruntung yang berduet dengan Vina nyanyikan lagu King Nassar yang berjudul Seperti Mati Lampu di hari kedua Jazz Gunung Bromo 2024.

8. Aransemen Baru: Gigi Jazz Project

Dalam penampilan kali ini, Gigi hadir dengan proyek terbaru mereka yang menggabungkan antara musik jazz dengan lagu-lagunya. Dalam penampilannya, mereka melibatkan beberapa instrumen tiup untuk melengkapi komposisi untuk membawakan lagu hits Gigi yang legendaris. Janji, Perihal Cinta, Melayang hingga Ya Ya Ya menutup keseruan penampilan dari Gigi Jazz Project.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending