Lagu Gala Bunga Matahari karya Sal Priadi dari album terbarunya yang berjudul Markers and Such Pens Flashdisks, telah menjadi sangat populer di kalangan warganet untuk mengenang orang-orang terkasih yang telah tiada. Lagu ini telah mendapatkan lebih dari 3,5 juta pendengar di Spotify sejak dirilis pada 30 April lalu. Video musiknya di YouTube juga telah ditonton lebih dari 875 ribu kali. Di platform TikTok, lagu ini telah digunakan dalam lebih dari 43 ribu unggahan berupa foto dan video, menunjukkan betapa banyaknya penggunaan lagu tersebut dalam ekspresi dan kenangan personal pengguna internet.
Pada Selasa, 2 Juli 2024, melalui Instagram pribadinya ia mengungkapkan rasa terima kasihnya untuk antusias serta partisipasi para pendengarnya terhadap lagu Gala Bunga Matahari. “Tuhan memberikan saya pengalaman mencicipi keindahan proses penciptaan, lewat lagu lagu yang saya tulis. Saya percaya Dia hadir di ruang ruang sendiri saya merenungi makna, mencatat kejadian, memberinya alur bunyi, menimang hingga menyerukannya dari panggung ke panggung,” tulisnya.
Ia melanjutkan, “terutama di lagu ini, Gala Bunga Matahari. Saya menolak percaya bahwa lagu ini saya yang tulis. Kulo mung batur. Saya hanya seorang pelayan. Saya hanya arus, saya dilintasi. Matur nuwun sanget Gusti Pangeran. Sendiko dawuh,” Sal melanjutkan, menyertakan ungkapan terima kasih dalam bahasa Jawa.
1. Tentang lagu Gala Bunga Matahari
(Credit: www.instagram.com/salpriadi)
Lagu dari Sal Priadi dengan durasi lebih dari 3 menit dan 29 detik ini menggambarkan pengalaman seseorang yang tengah menghadapi kehilangan. Liriknya membangun sebuah narasi tentang kerinduan yang kuat terhadap seseorang yang telah tiada, dengan membandingkannya dengan keindahan bunga matahari yang mekar di taman. Pesan yang disampaikan adalah bahwa meskipun mengalami kesedihan yang mendalam, masih ada harapan untuk menemukan kebahagiaan di masa depan.
Selain berkolaborasi dengan Gala Yudhatama, Sal Priadi juga bekerja sama dengan Rifan Kalbuadi untuk memproduseri lagu Gala Bunga Matahari, serta lagu lain berjudul I’d like to watch you sleeping. Dalam sebuah siaran pers yang diterima oleh Tempo pada 25 Mei 2024, Rifan Kalbuadi mengakui bahwa lagu tersebut memiliki nuansa yang sangat sentimentil. Sebagai produser, tantangan utama yang dihadapi oleh Rifan adalah untuk menghadirkan vokal Sal Priadi secara maksimal sehingga dapat menyampaikan dengan baik pesan yang terkandung dalam lagu tersebut.
Kehadiran lagu Gala Bunga Matahari tidak hanya mencerminkan kualitas musik yang mendalam dan emosional dari Sal Priadi, tetapi juga menunjukkan kemampuan kolaboratifnya dengan para produser dan musisi lainnya untuk menciptakan karya yang bermakna bagi pendengarnya. Dengan demikian, lagu ini berhasil meraih apresiasi yang besar di kalangan penggemar musik Indonesia serta menambah deretan prestasi Sal Priadi dalam industri musik tanah air.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
2. Sal Priadi mendapatkan banyak hal tak terduga
(Credit: www.instagram.com/salpriadi)
Sal Priadi berbagi pengalaman yang mengharukan melalui unggahan di Instagram, di mana ia mengungkapkan betapa ia terharu saat menerima kisah-kisah duka dari para pendengarnya. Meskipun sering memberikan respons dengan candaan untuk menyamarkan rasa sedihnya, Sal mengakui bahwa hampir setiap hari ia menangis membaca kisah-kisah tersebut. Dia juga selalu berusaha untuk ikut berdoa bagi orang-orang terkasih dari para pendengarnya yang telah meninggal.
Sal Priadi menyelipkan kisah pribadinya tentang bertemu dengan orang terkasih yang telah tiada dalam mimpi. Dia khususnya mengisahkan tentang neneknya yang meninggal beberapa tahun lalu. Sal menceritakan bahwa baru-baru ini, dalam mimpi, neneknya muncul dan memberitahu bahwa dia telah berkumpul dengan kakak-kakaknya dan orang-orang terkasih lainnya di tempat yang lain. Setelah bangun dari mimpi tersebut, Sal mengaku tersenyum lebar, menunjukkan rasa kedamaian dan kebahagiaannya dari pengalaman spiritual tersebut.
Dalam unggahan tersebut, Sal Priadi dengan tulus berbagi bagaimana pengalaman mendalam ini mempengaruhi dan menginspirasinya. Dia mengungkapkan kedalaman rasa empatinya terhadap orang-orang yang mengirimkan cerita-cerita duka mereka, serta bagaimana pengalaman spiritualnya dengan neneknya memberikan kekuatan dan kedamaian dalam kehidupannya sehari-hari.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)