Diperbarui: Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Jumat lalu (28/6), penyanyi pria Indonesia Ear Sun merilis lagu terbarunya yang berjudul Sudahlah di semua platform music streaming. Tak tanggung-tanggung, perilisannya tersebut langsung dilengkapi dengan sebuah lyrics video yang sudah dapat ditonton hari itu juga di kanal Youtube Ear Sun.
Sebagai sebuah lagu, Sudahlah merangkum problematika perjalanan seorang manusia beranjak dewasa dan menemukan aktualisasi diri khususnya dalam karier. Tentunya, lagu ini berangkat dari keresahan sebagian besar kita dalam proses menemukan karier yang ideal.
Agar esensi pesan lagu ini tersampaikan dengan jelas, Sudahlah dirilis dalam format lyrics video yang pengambilan gambarnya dilakukan di tiga negara di Eropa, yakni Swiss, Austria, dan Italia. Menggandeng selebgram Azizah Salsha, music video Sudahlah dikerjakan selama total sepuluh hari.
Advertisement
“Kami shooting-nya bareng Rumah Produksi Titik Sembilan dengan Azizah Salsha sebagai model di music video-nya nanti, dimana kami menghabiskan waktu sepuluh hari di Swiss, Austria, dan Italia,” ungkap Ear Sun.
Ear Sun (Credit: Istimewa)
Lebih lanjut, Ear Sun menjelaskan bahwa Azizah Salsha menjadi tokoh sentral dari music video Sudahlah nanti. “Ceritanya Azizah adalah seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Eropa dan sedang kesulitan mencari kerja, karena persaingan di sana lebih sulit lagi,” jelas Ear Sun.
Ini bukan pertama kali Ear Sun bekerja sama dengan seorang selebgram ternama. Sebelumnya, Ear Sun pernah merilis video klip berjudul Terserah dan menjadikan Fuji sebagai model utama di video klipnya.
Beberapa destinasi wisata top di tiga negara tadi lantas menjadi latar tempat dimana adegan demi adegan dalam music video diambil. Salah satunya adalah latar pedesaan di Grinderwald hingga puncak Jungfraujoch, Swiss.
“Di music video nanti kami juga melibatkan warga lokal di Eropa, misalkan untuk peran teman-temannya Azizah saat adegan di Venezia, Italia, atau saat Azizah mendapatkan ide membangun restoran Indonesia. Jadi proyek ini benar-benar kami kerjakan serius, dimana talent tidak hanya melibatkan orang Indonesia tapi juga warga setempat,” tambah Ear Sun.
Perihal kerjasama dengan Rumah Produksi Titik Sembilan, diakui Ear Sun juga bukan tanpa sebab. Storytelling menjadi kuncian yang ingin dicapai Ear Sun agar output music video yang dihasilkan sesuai dengan pesan lagu Sudahlah.
“Ini sudah kali kelima saya bekerja sama dengan tim Titik Sembilan. Karena tim ini memang jagonya storytelling, jadi kami nggak cuma jual keindahan pemandangan saja, tapi juga storytelling tentang susahnya pencarian kerja,” pungkas Ear Sun.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Ditulis secara kolaboratif oleh Ear Sun dan Kinar Sekar, lagu Sudahlah sarat akan lirik-lirik motivasi nan personal, terutama yang berhubungan dengan pengalaman hidup para pencari kerja.
“Dengan lagu ini, sebenarnya makna ‘Sudahlah’ itu untuk menyemangati orang-orang para pencari kerja. Yang ingin disampaikan bukan ‘Sudahlah’ menyerah, tetapi kalo dengar lagunya, atau liriknya, kita tetap punya harapan bahwa nantinya semua akan lebih baik selama kita terus meningkatkan kompetensi dan berusaha,” jelas Ear Sun.
Lebih lanjut, Ear Sun menjelaskan jika lagu Sudahlah justru sudah ditulis jauh sebelum isu “10 Juta Gen-Z Menganggur” ramai di internet.
“Jauh sebelum itu (isu 10 Juta Gen-Z Menganggur). Trigger-nya justru dari pengalaman hidup. Pernah nggak ya ngalamin pencarian kerja? Apalagi pas jaman-jaman baru lulus kuliah, jadi fresh graduate, gimana waktu itu sempat enam bulan mencari kerja. Dari dulu aja memang udah susah banget mencari kerja,” kisah Ear Sun.
Dari pengalaman hidup pribadi ini lah Ear Sun menumpahkannya dalam bentuk lirik lagu : “malu malu malu, bagaikan benalu, berharap berlalu,” misalnya, atau “doa terwujud kelak, peluk dirimu erat, dan percayalah.”
“Bener-bener mencerminkan kondisi gue saat itu. Dimana tadinya gue habis lulus kuliah berpikir udah langsung bisa dapat kerja, dapat gaji, ternyata kenyataan tak seindah itu. Yang ada malah di rumah aja, karena nggak ada uang, lalu merasa malu, merasa jadi kayak benalu, semua rasa itu ada di lirik lagu ‘Sudahlah’,” ungkap pria yang juga berprofesi sebagai career coach ini.
Meski Sudahlah berisi kisah personal dari perjalanan hidup Ear Sun, dirinya tetap membubuhkan diksi-diksi motivasi dan percaya diri untuk para pendengarnya di lagu ini.
Advertisement
Kian istimewa karena Sudahlah sekaligus menjadi rilisan pertama dari album perdana Ear Sun yang sangat dinantikan. Album debut ini direncanakan akan rilis di tahun ini dan diberi nama Nyala.
“Di dalam album ini memang secara tema lebih mengulik persoalan gen-z, ada tentang pencarian kerja seperti pada lagu Sudahlah, ada juga persoalan quarter life crisis, lalu ada cerita tentang berat badan, sampai soal kucing peliharaan,” kata Ear Sun panjang lebar.
Musik yang diusung juga masih senada dengan EP Urbanisme yang rilis akhir tahun lalu. Ear Sun masih bermain di koridor pop jazz yang festive namun sekaligus personal untuk setiap pendengarnya. Jika sesuai rencana Ear Sun menarget albumnya sudah dapat dirilis pada bulan Oktober 2024.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Advertisement