RAN Rela Tak Dibayar Demi Jiwa Nasionalisme

Kapanlagi.com - Para personel RAN yakni Rayi, Asta, Nino langsung menerima tawaran, saat diminta bergabung dalam album pendidikan nasionalisme, 100% Cinta Indonesia. Meski mereka sama sekali tidak mendapatkan bayaran sepeser pun.

"Sejak awal tidak melihat dari profit yang akan kita ambil atau pun dari segi materi, tapi kita melihat misinya sangat bagus, untuk memasyarakatkan jiwa nasionalisme," ungkap Nino.

RAN yang dijumpai di Grand Indonesia, Jakarta Senin (10/10/2011) ikut terlibat dalam album kompilasi 100% Cinta Indonesia. Dalam album gratisan itu RAN berkolaborasi dengan Endah N Rhesa, JRX (Superman is Dead), Monita Tahalea dan Aprila Apsari (White Shoes & The Couples Company) melantunkan lagu nasional Indonesia Pusaka ciptaan Ismail Marzuki.

"Kita pun dapat berkolaborasi dengan musisi yang hebat dan beragam usianya. Kita bisa menginfluence generasi muda, dari dulu memang misi kita menyebarkan virus positif untuk anak bangsa, salah satunya untuk mencintai bangsa Indonesia ini," ungkap Nino.

Meski tidak sepeser pun mereka mendapatkan bayaran, namun mereka langsung menerima tawaran, bahkan tanpa pikir panjang. Padahal saat ditawarkan belum tahu akan kolaborasi dengan siapa.

"Tidak ada bayaran, lagu dan album ini gratis untuk yang buat dan gratis untuk yang mau, ini semata-mata hanya untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme. Gak pikir panjang, ketika ditawarin dan tahu sama siapa kita berkolaborasi dan langsung mengiyakan," ungkap Nino.

"Apalagi kita dikasih kehormatan lagu Indonesia Pusaka.

Karena mungkin anak muda sekarang, belum tentu tahu lagu Indonesia Pusaka itu. Kita bisa jadi salah satu pihak yang bikin mereka jadi tahu," sambung Rayi.

Mereka juga mengaku tidak menemukan kesulitan yang berarti, saat harus berkolaborasi dengan banyak musisi. Justru kesulitan terjadi untuk mempertemukan jadwal. Masing-masing sibuk, sehingga berusaha keras bisa bertemu bareng.

"Dalam aransemen nggak begitu kesulitan, sama orang-orang Indonesia. Yang jadi masalah ketika mempertemukan waktu dari semua pihak yang terlibat di project ini. Kendalanya di waktu aja," ungkap Nino.