Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Ditulis oleh: Nadia Sabilla Ramadhani
Dunia permusikan indie pasti sudah tidak asing dengan kehadiran band Reality Club. Band asal Indonesia yang mendominasi lagunya dengan bahasa Inggris ini sudah mulai mendunia. Terakhir Reality Club menjalani tur konser di Amerika Utara dan mengadakan konser di Cannington, Australia pada Sabtu (15/6) kemarin.
Karir band yang beranggotakan 4 orang ini sedang melambung tinggi. Lika-liku karir yang dilewati oleh band ini benar-benar dari nol hingga ke mancanegara hingga sekarang. Banyak hal yang sudah dilalui oleh band bergenre indie rock pop ini.
Advertisement
Bahkan grup band satu ini telah melewati masa dimana anggota bandnya keluar hingga sekarang ada 4 orang. Mau tahu bagaimana perjalanan karir dan lika-liku yang dialami oleh Reality Club? Yuk simak berita ini sampai habis!
Reality Club (credit: instagram.com/iqbalanggakusumah)
Ajakan iseng yang terjadi pada tahun 2016, membuat band ini terbentuk. Dilansir dari idntimes, kumpulan 3 anak muda yang ingin berkarya dengan membuat suatu band. Waktu itu hanya mereka, Fathia Izzati Saripudin/Cia (vokal), Mayo Falmonti (bass), dan Era Patigo (drum). Fathia dikenal sebagai content creator di YouTube miliknya bernama @kittendust. Dalam akun YouTube-nya, Fathia sering sekali untuk meng-cover lagu. Bahkan, ada salah satu video pertamanya yang melejit hingga mendapatkan 14 juta kali penayangan yang diunggah 10 tahun lalu atau lebih tepatnya pada (31/8) tahun 2013 sampai hari ini. Di video berdurasi 5 menit 28 detik itu, Fathia sedang berbicara bahasa Inggris menggunakan 21 aksen. What a talented girl!
Setelah itu, banyak sekali video cover lagu dengan menggunakan ukulele. Mulai dari lagu THE MOON SONG oleh Karen O, TONIGHT YOU BELONG TO ME, dan masih banyak cover lagu lainnya. Bakat yang Fathia tonjolkan adalah bibit awal menjadi vokalis dari Reality Club. Mayo sebagai seorang bass mengajak Fathia dan Era untuk membentuk sebuah band.
Formasi yang mereka bentuk dinilai kekurangan personil. Pada akhirnya, Fathia pun mengajak sang kakak, Faiz Novascotia Saripudin sebagai gitaris dan vokalis, serta kekasihnya dahulu, Iqbal Anggakusumah sebagai gitaris untuk ikut bergabung di dalam band kecil mereka. Formasi 5 orang inilah yang membentuk grup musik Reality Club.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Reality Club (credit: instagram.com/realityclub)
Reality Club memulai semuanya dari nol. Untuk rekaman musik mereka tidak menyewa studio musik karena keterbatasan biaya. Dilansir dari LAzone, mereka melakukan rekaman melalui sebuah kamar yang mereka atur sedemikian rupa menjadi sebuah studio musik dadakan. Tak hanya itu saja, mereka juga membeli sebuah sound card untuk pembuatan karya mereka. Menurut Kumparan, sound card adalah perangkat keras dari komputer yang berfungsi sebagai memutar, merekam, dan memproses sebuah data menjadi suara yang dapat di dengar.
Dari awal keterbatasan itulah, popularitas mereka meledak hingga sekarang di dalam maupun di luar negeri. Reality Club pun berjaya dan berkembang menjadi grup band independen pop-rock andalan di Indonesia akhir-akhir ini.
Advertisement
Reality Club (credit: instagram.com/realityclub)
Seperti lagu-lagu yang sudah ditelurkan oleh band ini, terbilang cukup mudah untuk dihafalkan part-part lagunya. Apalagi di setiap pembawaan lagu ini juga asik banget. Perpaduan musik pop dan rocknya ngena abis lah pokonya. Kalau lagi galau, dibuat galau banget sama lagu Reality Club seperti lagu A SORROWFUL REUNION yang liriknya “The sorrowful reunion was inevitable..” mungkin K-Lovers kalau dengerin sudah dibuat nangis. Atau kalau lagi seneng banget ada AM I BOTHERING YOU?, itu musiknya enak banget bahkan ada dance-nya waktu perilisannya dulu.
Reality Club juga terinspirasi dari band-band luar negeri terkenal. Menurut idntimes, mereka mengambil inspirasi untuk pembuatan Reality Club dari Arctic Monkeys, Two Doors Cinema Club, dan Last Dinosaurs. Jadi, tidak heran kalau grup band satu ini pembawaannya beda dari band pop lainnya.
Reality Club (credit: instagram.com/realityclub)
Anggota band Reality Club awalnya memang ada 5 orang. Namun setelah 6 bulan terbentuk, orang yang pertama kali mengajak Fathia dan Era untuk menjadi sebuah band, Mayo dengan berat hati keluar dari band tersebut. Mayo hengkang dari Reality Club dikarenakan adanya kesibukan pribadi. Dikutip dari CNN Indonesia, Mayo diketahui sudah tergabung dalam grup band lain dan berprofesi menjadi seorang pengacara. Ada juga alasan lain Mayo meninggalkan grup tersebut, “Dan saat itu Mayo mau menikah juga. Kami sama-sama mengerti saja,” ungkap Fathia saat diwawancarai oleh salah satu media Indonesia.
Fathia dan anggota band lainnya tetap meneruskan nama Reality Club dengan berbagai jadwal manggung dan ide-ide lain untuk melambungkan Reality Club, mereka tetap menulis lirik untuk lagu-lagu baru mereka. Pada akhirnya mereka mengajak Nugi Wicaksono untuk bergabung dan berkarya bersama menggantikan posisi Mayo sebagai bass dari Reality Club.
Reality Club mengukir karya-karya pertamanya melalui single-single yang mereka rilis. Dikutip dari CNN Indonesia, lima single yang mereka rilis di tahun-tahun berbeda adalah THE THINGS I DON’T KNOW, FATAL ATTRACTION, IS IT THE ANSWER?, OKAY, dan yang terakhir ELASTIC HEART. Secara tidak langsung, Reality Club mengusung genre indie pop. Fathia juga mengungkapkan bahwa “Mungkin karena ngalir juga sih, kami enggak benar-benar menentukan genre,” diwawancarainya bersama CNN Indonesia.
Pada 22 November 2022, Iqbal Anggakusumah memutuskan untuk hengkang dari Reality Club karena dia ingin melanjutkan proyek solo pribadinya. Iqbal menulis di akun Instagram pribadinya (@iqbalanggakusumah) tentang dirinya yang akan pamit dari Reality Club. Diketahui bahwa Reality Club memulai konser di luar kota pertama kalinya yaitu berada di Malang. Dan Iqbal juga berpisah dari grup band ini juga setelah manggung di Malang. Pada akhirnya, member yang tersisa ialah Fathia Izzati (Cia), Faiz Novascotia, Nugi Wicaksono, dan Era Patigo.
Reality Club (credit: instagram.com/realityclub)
Kedekatan mereka di luar musik memang terbilang cukup dekat. Dimulai dari Fathia Izzati dan Faiz Novascotia adalah saudara. Nama belakang mereka sama-sama menggunakan nama belakang sang ayah yaitu Saripudin. Selera musik mereka juga tak jauh beda.
Iqbal dengan Fathia juga dahulu menjalin kasih sebelum akhirnya hengkang dari Reality Club. Namun, sang vokalis sudah menikah dengan Randa Trihatmaja pada 2021 lalu. Dikutip dari Nakita, Fathia sekarang memiliki seorang anak laki-laki dengan nama yang unik yaitu Tsabit Putih.
Reality Club (credit: instagram.com/realityclub)
Grup band yang berawal dari sebuah kamar ini sudah merambah ke luar negeri loh! Tur konser musik kemarin, Reality Club sudah ke beberapa daerah di Amerika Utara. Di samping itu, Reality Club mengunjungi Amerika Utara untuk pertunjukan yang sudah ditunda sejak 2020 kemarin yaitu SXSW dan baru direalisasikan tahun ini. Namun dikarenakan konser SXSW ini ada isu genosida yaitu tentara angkatan AS yang menjadi sponsor di acara tersebut. Dikutip dari KapanLagi, Reality Club tidak ingin berkaitan dengan adanya organisasi yang terlibat genosida dalam acara tersebut. Meskipun tidak mengikuti Festival Musik SXSW, Reality Club tetap melanjutkan Tur Konser Amerika Utara-nya.
Dilansir dari LAzone, Reality Club juga telah menembus pasar musik Jepang. Diketahui perilisan album NEVER GET BETTER oleh Reality Club dimasak di label rekaman Jepang yaitu Inpartment Inc. Tidak hanya dirilis di Negeri Sakura saja, album ini sudah dirilis di Singapura dan Malaysia secara bersamaan.
Dan untuk kabar terbarunya, Reality Club menggelar konser di Australia tepatnya dalam perayaan Annual Charity Festival yang berjudul Serenata bersama grup band lainnya yaitu, Ten2Five pada Sabtu (15/6) kemarin. Keren banget kan KLovers! Semua berawal dari kamar hingga ke mancanegara!
Reality Club (credit: instagram.com/realityclub)
Grup band yang berawal dari sebuah kamar ini sudah merambah ke luar negeri loh! Tur konser musik kemarin, Reality Club sudah ke beberapa daerah di Amerika Utara. Di samping itu, Reality Club mengunjungi Amerika Utara untuk pertunjukan yang sudah ditunda sejak 2020 kemarin yaitu SXSW dan baru direalisasikan tahun ini. Namun dikarenakan konser SXSW ini ada isu genosida yaitu tentara angkatan AS yang menjadi sponsor di acara tersebut. Dikutip dari KapanLagi, Reality Club tidak ingin berkaitan dengan adanya organisasi yang terlibat genosida dalam acara tersebut. Meskipun tidak mengikuti Festival Musik SXSW, Reality Club tetap melanjutkan Tur Konser Amerika Utara-nya.
Dilansir dari LAzone, Reality Club juga telah menembus pasar musik Jepang. Diketahui perilisan album NEVER GET BETTER oleh Reality Club dimasak di label rekaman Jepang yaitu Inpartment Inc. Tidak hanya dirilis di Negeri Sakura saja, album ini sudah dirilis di Singapura dan Malaysia secara bersamaan.
Dan untuk kabar terbarunya, Reality Club menggelar konser di Australia tepatnya dalam perayaan Annual Charity Festival yang berjudul Serenata bersama grup band lainnya yaitu, Ten2Five pada Sabtu (15/6) kemarin. Keren banget kan KLovers! Semua berawal dari kamar hingga ke mancanegara!
Reality Club (credit: instagram.com/@mrizalfrmnsyh_)
Band asal Indonesia ini mendominasi lagunya dengan bahasa Inggris. Maka tidak heran hingga ke luar negeri band ini berkarya. Keseriusan untuk melebarkan nama band ini hingga ke mancanegara dibuktikan melalui karya dan setiap prosesnya.
Pada 2017, Reality Club membuat sebuah album berjudul NEVER GET BETTER yang dinaungi oleh label jepang Inpartment Inc. Meranah ke album WHAT DO YOU REALLY KNOW? pada 2019 dan tahun 2023 menelurkan album REALITY CLUB PRESENTS… berikut adalah rincian single dari tiap album yang dirilis oleh band Reality Club:
Album NEVER GET BETTER (2017):
Album WHAT DO YOU REALLY KNOW? (2019):
Album REALITY CLUB PRESENTS… (2023):
Reality Club (credit: instagram.com/realityclub)
Perjalanan karir dari Reality Club mulai dari keterbatasan ruang gerak dari studio dadakan di kamar hingga ke mancanegara sampai sekarang bukanlah hal yang mudah bagi sebuah band yang independen tanpa ada label musik di dalamnya. Reality Club benar-benar membuktikan bahwa mereka bukanlah sembarang band indie biasa. Tur konser musik hingga ke luar negeri merupakan pencapaian terbesar dari band ini. Berkolaborasi dan membuat label rekaman di Jepang juga merupakan hal yang benar-benar terbaik dari band ini.
Sampai sekarang pun, Reality Club masih mengukir karirnya di dalam dan luar negeri, berbagai job dari mana saja juga dilakukan dengan senang hati oleh band ini. Dari konser SMA hingga ke luar negeri juga dijalani dengan penuh perjuangan. Salut banget deh sama band indie satu ini!
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Advertisement