Kapanlagi.com - Namanya juga band Visual Kei, jelas dandan adalah hal paling penting buat Jellyfish. Band yang sangat menyukai segala sesuatu dari Jepang, termasuk JAV, ini mengaku enggak bisa beraksi di atas panggung tanpa dandan ala band Visual Kei.

"Berhubung Jellyfish memang style-nya Visual Kei, agak aneh ketika manggung tanpa dandan. Jadi keunikan di bidang Visual-nya hilang," ucap Jellyfish ketika mengobrol dengan KapanLagi.com® via email.

Seperti band Visual Kei lainnya, dandanan anak-anak Jellyfish ini cukup menarik. Ada salah satu personelnya yang mengenakan semacam slayer ala karakter Naruto. Darimana sih mereka dapat ide semacam itu?

"Untuk koleksi, Jellyfish mayoritas lebih ke mix and match sih, meski Jellyfish juga ada beberapa kostum tematik dan seragam. Untuk konsep kembali ke kreativitas masing-masing personel atau bisa juga sambil cari referensi outfit Visual Kei di internet," tutup band yang awalnya bernama Flush Unko Bye-Bye ini.

Jellyfish segarkan musik Indonesia ©KapanLagi.com®

Jellyfish sendiri mencoba sesuatu yang beda di Indonesia dengan mengusung Visual Kei sebagai idealisme bermusiknya. Meski sekilas terlihat seperti J-Rocks, namun Jellyfish nampak berbeda. Musiknya menggabungkan berbagai unsur; seperti emo, powerpop dan tentunya Japanese Rock.

Dibentuk pada tahun 2009 oleh Aria (Vocal), Bio (Gitar), Taku (Gitar) , Neita (Bass) , Tian (Drum), dan Ryo (Synth), Jellyfish melihat Visual Kei adalah sesuatu yang unik dan menarik, baik dari segi musik maupun tampilan. Band asal Jakarta ini mendapat ruang berekspresi lebih ketika bermusik di koridor Visual Kei.

"Jellyfish emang muncul dari sebuah komunitas indie Jepang (Festival Kebudayaan Jepang), dan personel Jellyfish memiliki minat yang sama pada musik-musik dengan tampilan Visual Kei, yang tentunya dari segi visualnya aja udah menarik, fashion-nya, style-nya, serta didukung musik yang unik pula. Jellyfish ingin mencoba berbeda dari band indonesia pada umumnya," tambahnya.