Diperbarui: Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Perseteruan antara Vadel Badjideh dan grup musik Radja semakin memanas. Vadel, yang sebelumnya terlibat dalam proyek lagu Apa Sih, meminta lagu tersebut dihapus lantaran merasa tidak dihargai. Ia menyebut ada stiker monyet yang dianggap merendahkan dan menyoroti suaranya yang tidak dimasukkan meski telah latihan vokal.
Menanggapi hal ini, Moldy Radja mengungkapkan kekecewaannya terhadap tindakan Vadel. Moldy menyebut bahwa Vadel seharusnya bersyukur, bukan malah menciptakan masalah baru.
“Makanya kemarin gue menanggapi video Vadel. Gue nge-reaction. Vadel, Vadel, lu nggak bersyukur. Lu lagi kes berkasus, jangan bikin kasus baru dengan Radja, karena kita di sini mengajak Vadel untuk karya, bukan untuk kasus,” ujar Moldy saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (29/12/2024).
Advertisement
Ia juga menegaskan bahwa permintaan Vadel untuk men-take down karya tersebut tidak memiliki dasar. Moldy mengingatkan bahwa hak atas karya itu bukan berada di tangan Vadel.
“Tapi dia malah jadi bikin kasus baru, jadi jangan memaksakan Radja untuk meng-cut karya ini. Terus disuruh take down dan lain-lain, itu bukan haknya Vadel. Itu wilayahnya karya orang,” tambah Moldy.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Di sisi lain, Ian Kasela juga turut menanggapi pernyataan Vadel. Ia menyebut bahwa Radja selalu berusaha menghindari ranah hukum, tetapi jika situasinya terus berlanjut, tidak menutup kemungkinan hal tersebut akan dihadapi secara serius.
“Kalau memang nanti kita lihat sama-sama, kalau memang ini ada atau sudah berbau-bau ranah hukum, kita kan paling menghindari ranah hukum. Kita nggak mau yang berurusan dengan hukum,” jelas Ian.
Advertisement
Ian juga menegaskan bahwa sebagai senior, ia sudah mencoba bersikap bijaksana dalam menghadapi masalah ini. Namun, jika Vadel terus memicu konflik, Radja tidak akan tinggal diam.
“Kalau emang ada hukumnya atau apa ya, mungkin akan kita sikapi. Tapi kalau masih hanya teriak, belum jelas apa, ya menurut gue sih, gue cukup membijaksanai. Sebagai orang yang lebih senior dari Vadel, gue cukup untuk membijaksanai,” tegas Ian.
Sementara itu, Moldy menyoroti cara Vadel yang dinilai tidak tepat dalam menyampaikan permintaannya. Menurut Moldy, memaksa Radja untuk menghapus video klip adalah tindakan yang tidak adil dan tidak menghormati hasil karya.
“Dia minta di-take down, disuruh dihapus video klip kita ya. Bukan dengan cara itu mengadili seseorang. Terus nyuruh paksa hapus itu karya kita, loh. Karya kita walaupun diserang netizen dengan mereka yang tidak suka sama kita itu hak mereka, tapi Vadel jangan ikutan menyerang,” ujar Moldy dengan nada tegas.
Moldy juga menegaskan bahwa tujuan Radja adalah untuk berkarya dan menghibur, bukan menciptakan sensasi atau konflik. Ia meminta Vadel untuk memahami posisi mereka sebagai musisi yang fokus pada karya, bukan gosip.
“Dengan menyuruh men-take down video yang sudah kita rilis, karena kita tujuan di sini adalah menghibur, bukan untuk mencari keuntungan lain. Karena Radja itu kan berkarya, bukan membuat apa ya, gosip ya,” tutup Moldy.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/aal/dyn)
Advertisement