Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Grup band asal Bandung, Hoolahoop akhirnya merilis album fisik bertajuk NIRMANA pada 13 April lalu. Selang setahun berlalu, album kedua milik band yang digawangi Aris (vokal, gitar), Fadli (gitar), Reddy (bass), dan Tama (drum) sudah dirilis secara digital terlebih dahulu.
Satu tahun setelah merilis album NIRMANA secara digital, diakui sang vokalis, Aris memang waktu yang cukup panjang. Banyak hal dipikirkan Aris cs dalam pembuatan album fisik NIRMANA. Hoolahoop ingin memberikan tampilan visual yang related dengan isi albumnya. Mereka juga menggandeng beberapa seniman lokal dalam pembuatan album yang dibalut dengan konsep boxset ini.
"Alot tapi seru sih, karena ini album kedua jadi lebih banyak eksplorasi dibanding album pertama. Proses album fisik agak panjang karena memang visual menjadi penting banget buat kami di album kedua ini. Bekerja sama dengan desainer dan seniman-seniman hebat memperkaya album fisik NIRMANA ini. Lega di saat akhirnya kami bisa mengimplementasikan musik terhadap visual. Album fisik NIRMANA ini menjadi album musik yang bisa dinikmati bersama visualnya," ungkap Aris saat berkunjung ke Kantor Redaksi KapanLagi.com® belum lama ini.
Advertisement
Album fisik NIRMANA pun menjadi ajang pembuktian kematangan musik Hoolahoop. Menawarkan sebuah genre musik baru berupa Exuberant Rock, Hoolahoop mencoba keluar dari bayang-bayang Pop Punk yang sangat melekat dalam dirinya. Bukan mengarah pada pengotakan musik, tapi Hoolahoop ingin menunjukkan jati diri mereka di album tersebut.
"Hoolahoop ini kemarin selain rilis album, rilis logo baru juga desain logo ini menyimpulkan perjalanan Hoolahoop dari 2009 sampai 2018. Bagaimana Hoolahoop berjalan dan bagaimana jenis musiknya akhirnya tercetuslah satu genre musik yang bisa disebut baru namanya, exuberant rock," papar Aris.
Bersamaan dengan hadirnya album kali ini, Hoolahoop juga merilis video klip single mereka yang bertajuk Jaga Jari, setelah sebelumnya hadir Menangkan dan Meraki. Jaga Jari merupakan lagu yang sarat dengan pesan positif dan berhubungan dengan kehidupan dewasa yang selalu bersinggungan dengan dunia maya.
"Jaga Jari merupakan keresahan kami melihat netizen yang tidak bisa menjaga jari mereka dengan memberikan komen negatif segala macam. Tapi kalau untuk Jaga Jari ini kami lebih ke kampanye anti hoax," kata Reddy.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/pur/sry)
Advertisement