Diperbarui: Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Dunia musik rock berduka. John Sykes, gitaris legendaris yang telah mengukir namanya melalui karya-karyanya bersama Thin Lizzy dan Whitesnake, telah berpulang di usia 65 tahun setelah berjuang melawan kanker. Karisma dan bakatnya yang luar biasa telah meninggalkan jejak mendalam di hati para penggemar dan industri musik.
Kepergian Sykes diumumkan melalui pernyataan resmi di akun Instagram-nya @johnsykesofficial, di mana keluarganya mengungkapkan rasa kehilangan yang mendalam. Mereka menggambarkan sosok Sykes sebagai pribadi yang bijaksana dan penuh kasih, yang akan selalu dikenang oleh orang-orang terdekatnya.
Selama kariernya yang gemilang, Sykes tidak hanya dikenal sebagai musisi berbakat, tetapi juga sebagai pencipta lagu-lagu ikonik era 1980-an. Karya-karyanya seperti "Is This Love" dan "Still of the Night" menjadi bukti nyata kejeniusan musikalnya yang akan terus hidup, meskipun sang maestro kini telah tiada. Kenangan akan John Sykes dan musiknya akan selalu menginspirasi generasi mendatang.
Advertisement
Dengan hati yang penuh duka, keluarga John Sykes mengumumkan kepergian sang musisi legendaris yang telah berjuang melawan kanker hingga akhir hayatnya. Dalam unggahan emosional di Instagram, mereka menggambarkan Sykes sebagai sosok yang baik hati dan penuh kasih, yang akan selalu diingat berkat bakat musiknya yang luar biasa.
"Kami sangat kehilangan sosok yang karismatik ini," tulis keluarga, menekankan dedikasinya untuk memperjuangkan hak-hak mereka yang terpinggirkan.
Di hari-hari terakhirnya, Sykes tak henti-hentinya menyampaikan rasa syukur kepada para penggemar yang setia mendukungnya selama ini, mengungkapkan cinta dan terima kasih yang tulus dalam setiap kata.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
John Sykes, sosok yang tak kenal lelah, harus berjuang melawan kanker beberapa tahun sebelum menghembuskan napas terakhir. Meski dilanda cobaan berat, semangatnya untuk menjalani hidup dengan penuh syukur tak pernah pudar. Keluarga dan sahabatnya menggambarkan Sykes sebagai pribadi yang optimis dan tak pernah menyerah.
Bagi para penggemar, perjuangannya melawan penyakit ini menjadi sumber inspirasi yang tak ternilai. Dalam setiap kesempatan, ia berusaha menyampaikan pesan-pesan positif kepada mereka yang setia mendukungnya.
Dedikasinya di dunia musik tetap bersinar meski kesehatan terus menurun, dan harapan keluarga agar kenangan tentang Sykes abadi di hati penggemar mencerminkan betapa besar pengaruhnya, baik melalui karya-karyanya maupun kepribadiannya yang menginspirasi.
Advertisement
Di penghujung hidupnya, John Sykes tidak hanya berbagi tentang rasa sakit yang menggerogoti, tetapi juga meluapkan cinta dan rasa syukur yang mendalam kepada para penggemarnya.
Dalam pernyataan resmi keluarga yang diunggah di Instagram sang musisi pada Selasa (21/1/2025), terungkap betapa berarti dukungan tanpa henti dari penggemar dalam perjalanan karier dan hidupnya.
Keluarga Sykes berharap agar kenangan akan sosoknya yang peduli dan karya-karyanya yang memukau dapat terus menghidupkan semangat di dunia musik, menjadikannya lebih dari sekadar musisi, tetapi juga sebagai inspirasi bagi banyak orang.
Meskipun John Sykes kini telah pergi, jejak musikalnya tetap abadi melalui karya-karyanya yang tak lekang oleh waktu. Lagu-lagu legendaris seperti "Is This Love" dan "Still of the Night" terus menggema di hati para penggemar, menjadikannya sebagai favorit abadi.
Kehilangan sosoknya dirasakan mendalam oleh banyak musisi dari berbagai generasi, yang tak henti-hentinya memuji keahliannya dalam menciptakan riff gitar ikonik dan kemampuannya menginspirasi para musisi muda.
Sebagai gitaris dan pencipta lagu, Sykes telah menorehkan namanya sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah musik rock, mengubah wajah genre ini dan memberi semangat kepada banyak seniman untuk terus berkarya.
Sykes memberikan kontribusi yang tak terlupakan bagi dunia musik melalui kolaborasinya dengan Whitesnake di album self-titled yang dirilis pada tahun 1987.
John Sykes, sosok yang tak bisa dipisahkan dari kesuksesan Whitesnake, terpaksa meninggalkan band legendaris itu akibat ketegangan yang terjadi dengan vokalis David Coverdale.
Warisan Sykes tak hanya sekadar catatan sejarah, tetapi juga meliputi riff gitar yang menjadi ikonik dan sumbangsihnya yang luar biasa dalam dunia musik hard rock dan glam rock, yang hingga kini terus menggema dan dikenang oleh para penggemar musik di seluruh dunia.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/srr)
Advertisement