Jack Marpaung Meninggal Dunia di Usia 76 Tahun, Inilah Perjalanan Hidup Sang Legenda Lagu Batak

Penulis: Shani Ramadhan Rasyid

Diperbarui: Diterbitkan:

Jack Marpaung Meninggal Dunia di Usia 76 Tahun, Inilah Perjalanan Hidup Sang Legenda Lagu Batak
Jack Marpaung (credit Instagram @josuatmpbln)

Kapanlagi.com - Duka mendalam menyelimuti dunia musik Indonesia. Jack Marpaung, sosok legendaris yang dikenal sebagai maestro musik Batak, telah berpulang pada Minggu, 5 Januari 2025. Di usia 76 tahun, ia menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit St. Carolus, Jakarta, akibat komplikasi stroke yang telah dideritanya selama beberapa tahun terakhir.

Kepergian Jack Marpaung bukan hanya meninggalkan kesedihan bagi keluarganya—yang terdiri dari istri dan anak-anak—tetapi juga bagi ribuan penggemar yang telah terinspirasi oleh karya-karyanya. Melalui lagu-lagu Batak yang menggabungkan unsur pop rock dan folk, Jack berhasil membawa musik tradisional Batak ke pentas nasional dan internasional, menjadikannya salah satu ikon budaya yang tak tergantikan.

Lebih dari sekadar musisi, Jack juga dikenal sebagai pendeta yang mengabdikan hidupnya untuk melayani Tuhan di penghujung hayatnya. Perjalanan hidupnya yang penuh tantangan, dari masa kecil yang sulit hingga mencapai puncak kesuksesan dalam dunia musik, menjadikannya sosok yang sangat menginspirasi. Jack Marpaung akan selalu dikenang sebagai pahlawan musik Batak yang telah menyentuh hati banyak orang.

1. Awal Kehidupan dan Karier Musik Jack Marpaung

Jack Marpaung, sosok yang lahir di Porsea, Toba, Sumatera Utara, pada 14 April 1948, mengawali hidupnya di tengah kerasnya kehidupan, bahkan sempat terjebak dalam dunia premanisme di masa muda. Namun, kecintaannya yang mendalam terhadap musik menjadi jembatan untuk keluar dari belenggu itu, membawanya menapaki tangga kesuksesan di dunia hiburan.

Di era 80-an, suara khasnya yang kuat dan energik menjadikan Jack sebagai penyanyi Batak yang diperhitungkan, terutama saat bergabung dengan Trio Lasidos bersama Bunthora Situmorang dan Hilman Padang.

Melalui lagu-lagu hitsnya seperti "Kamar 13," "Surat Narara," dan "Didia Rokkaphi," Jack tidak hanya mengukir namanya di hati masyarakat Batak, tetapi juga meraih popularitas yang meluas hingga ke seluruh Indonesia dan mancanegara.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Kejayaan dan Kontribusi Musik Batak

Selama lebih dari tiga dekade, Jack Marpaung telah menjadi jembatan antara tradisi dan modernitas dalam musik Batak, memikat hati banyak orang dengan keahliannya memainkan alat musik tradisional seperti gondang, kecapi, dan seruling.

Keberaniannya untuk tampil di berbagai acara budaya dan konser telah membuat musik Batak semakin dikenal dan dicintai oleh masyarakat luas. Konser tribute yang digelar pada 12 Agustus 2023 di Menara Kuningan menjadi saksi bisu akan pengaruhnya yang tak lekang oleh waktu, di mana Posan Tobing, seorang musisi yang pernah berkolaborasi dengannya, menyebut karya-karya Jack sebagai warisan berharga.

Namun, pada tahun 2014, Jack memilih untuk mengakhiri perjalanan musiknya dan beralih ke panggilan baru sebagai pendeta, melayani di Gereja Bethel Indonesia cabang Medan.

Perubahan ini muncul setelah serangkaian cobaan hidup yang menguji ketahanan dan keyakinannya, mendorongnya untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan berbagi kisah inspiratif tentang bagaimana iman membawanya kepada kedamaian sejati.

3. Kehidupan Pribadi dan Keluarga

Di tahun 1970-an, Jack Marpaung dan Anita Lusiana Silalahi mengikat janji suci pernikahan, dan dari cinta mereka lahir empat anak, termasuk Novita Dewi Marpaung, yang berhasil meraih posisi runner-up di X Factor Indonesia.

Dalam sebuah konser tribute yang penuh haru untuk Jack, terlihat betapa eratnya hubungan keluarga mereka, dengan Novita Dewi yang menunjukkan kasih sayang mendalam kepada sang ayah.

Jack, yang juga dikenal akrab dengan cucu-cucunya, terutama Jay Zachary Benzion Hutajulu, putra Novita, membuktikan bahwa meski kesibukannya sebagai musisi dan pendeta sangat padat, keluarga tetap menjadi prioritas utamanya, menjadikannya sosok teladan yang menginspirasi.

4. Warisan dan Pengaruh Jack Marpaung di Dunia Musik

Jack Marpaung telah meninggalkan jejak yang tak terlupakan dalam kancah musik Batak, dengan lagu-lagunya yang legendaris seperti "Surat Narara" dan "Kamar 13" yang masih sering dinyanyikan hingga saat ini. Karya-karyanya tidak hanya menghibur, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi banyak musisi muda untuk melestarikan kekayaan budaya Batak melalui melodi yang indah.

Sebagai seorang musisi sekaligus pendeta, Jack menunjukkan bahwa pencapaian di dunia hiburan dapat sejalan dengan nilai-nilai spiritual dan moral yang tinggi. Warisan yang ditinggalkannya sebagai penyanyi, pencipta lagu, dan tokoh rohani akan terus dikenang dan menjadi sumber inspirasi bagi generasi mendatang.

5. Apa lagu-lagu terkenal dari Jack Marpaung?

Jack Marpaung, penyanyi berbakat asal Batak, telah mencuri perhatian banyak pendengar dengan deretan lagu hitsnya yang menggugah, seperti "Kamar 13," "Surat Narara," dan "Didia Rokkaphi."

6. Mengapa Jack Marpaung memilih menjadi pendeta di akhir hidupnya?

Setelah melewati berbagai liku kehidupan yang penuh tantangan, Jack merasakan panggilan yang kuat untuk melayani Tuhan, yang membawanya pada keputusan untuk menjadi pendeta.

7. Bagaimana kontribusi Jack Marpaung terhadap musik Batak?

Jack dengan cemerlang menggabungkan nuansa musik tradisional dan modern, membawa keindahan musik Batak ke panggung nasional dan internasional. Tak hanya itu, ia juga menjadi sumber inspirasi bagi para musisi muda untuk terus melestarikan dan menghidupkan kekayaan budaya Batak yang tak ternilai.

8. Siapa anak-anak Jack Marpaung?

Jack, seorang ayah yang bangga, dikaruniai empat anak, salah satunya adalah Novita Dewi, yang berhasil meraih posisi runner-up di ajang X Factor Indonesia.

9. Apa yang membuat Jack Marpaung begitu dihormati?

Selain dikenal sebagai maestro musik yang legendaris, Jack juga mendapatkan penghormatan yang mendalam berkat perjalanan hidupnya yang beralih menjadi seorang pendeta. Di penghujung hidupnya, ia menunjukkan komitmen yang tulus terhadap keluarga dan spiritualitas, menjadikannya sosok yang menginspirasi banyak orang dengan dedikasinya yang tak tergoyahkan.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/srr)

Rekomendasi
Trending