Diterbitkan:
"Sampai saat terakhir masih terus berubah gerak, musik, setting untuk pentas ini. Tapi itu bukan masalah, selama masih saling kolaborasi itu proses sehat. Susah berhenti ketika masing masing memberikan masukan. Agak membingungkan memang," ungkap Sardono usai pentas.
Yang membedakan pada pentas yang lain, sepanjang pertunjukan panggung ditutup layar duplikasi lukisan Penangkapan Diponegoro karya Raden Saleh.
"Pendapatnya sangat bagus, pakai lukisan Raden Saleh. Ingin menghilangkan kesan formal panggung. Begitu dibuka itu kan suasana setting langsung berasa panggung," paparnya.
Advertisement
Dipentaskan secara komersil pada tanggal cantik, Sardono merasa banyak keberutungan. "Kombinasinya macam-macam, tapi ketika diusulkan tanggal 11/11 itu hari lahirnya Diponegoro. Dan malam ini 10/11 itu hari pahlawan. Itu kebetulan yang sangat menyenangkan," lanjutnya.
Sementara, Iwan Fals yang bergabung sebagai narator bertindak layaknya dalang. "Iwan Fals tiba tiba menjadi dalang. Happy Salma juga ngasih gerakan tambahan yang mengejutkan. Saya merasa benar-benar beruntung," pungkasnya.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/uji/faj)
Advertisement