Ketiganya sepakat menolak bila disebutkan GAC menjadikan kegiatan cover lagu dan mengunggah di Youtube adalah bantu loncatan untuk karir yang lebih tinggi. Bahkan Cantika malah menyebutkan bahwa GAC tidak pernah berniat membentuk imej sebagai band spesialis cover.
"Karena kita cuma share apa yang kita suka doang gitu. Jadi, kita menyanyikan ulang lagu-lagu yang kita suka. Jadi, kalo misalnya dampak dari situ bikin kita jadi lebih dikenal orang, ya Puji Tuhan. Tapi, kalau misalnya itu dibilang sebagai batu loncatan untuk terkenal sih nggak gitu sih," kata Cantika ketika berkunjung ke Kantor KapanLagi.com® Malang, Rabu (11/4).
"Pokoknya intinya bukan batu loncatan sih. Karena itu kita mulainya dari situ sebenarnya. Jadi kayak justru itu starting point, kita mulai dari situ tapi juga bukan buat jadi terkenal. Jadi, pure share apa yang kita suka aja," timpal Audrey.
Karir mereka di Youtube memang tak selamanya mulus. Beberapa kali Gamal dan kawan-kawan mendapati videonya dikomentari miring. Untungnya, lambat laun komentar-komentar negatif makin berkurang seiring dengan kematangan mereka.
"Cuek aja, sudah kebal," kata Cantika. "Karena memang ada orang yang beraninya cuma di dunia maya gitu. Bodoh amat, yang penting kitanya seneng-seneng," sahut Gamal.
GAC sendiri mengaku tidak pernah terlalu membedakan lagu apa yang akan mereka lakukan. Lokal atau mancanegara mereka anggap sama. Hanya saja mereka tetap terpatok pada genre pilihan awal, yakni RnB. "Kita suka RnB ya, sementara di Indonesia sendiri RnB nggak terlalu berkembang," tutur Gamal.
Puluhan lagu telah dicover oleh GAC. Tentu saja masing-masing lagu memiliki tingkat kesulitan yang berbeda. Menurut Gamal, lagu-lagu dengan rap cepat adalah yang paling susah. Selain itu, mereka juga teringat dengan momen ketika menyanyikan ulang lagu milik Michael Jackson, tepat ketika Raja Pop itu baru saja meninggal.
"Lagu Heal The World. Lagunya panjang banget kayak lima menitan gitu. Jadi, pas latihan kita udah capek lagi, terus nge-take sekali kayak ngerasa ada yang kurang. Terus waktu take dua kali, sudah kayak capek banget, soalnya lagunya panjang banget. Yaudahlah..," kenang Gamal. "Kayak jadi yaudahlah Rest In Peace Michael Jackson. Akhirnya nggak jadi," sahut Audrey.
Ditanya tentang cover lagu paling berkesan, mereka sedikit kesulitan menemukan jawabannya. Setelah beberapa saat berpikir, mereka akhirnya memilih Mirror milik Justin Timberlake. Video cover itu sendiri pernah ditayangkan di ajang prestisius, Grammy Awards 2014.
"Semua lagu punya kesan tersendiri. Cuma kayak highlight tahun ini memang Mirrors sih, maksudnya bisa sampai mengantarkan muka kita ke depan artis-artis di sana gitu. Sampai disaksikan banyak orang gitu, kayak nggak pernah kebayang sebelumnya sih," ungkap Cantika.