Diperbarui: Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Lagu terbaru ASAKATA, Yang Bergerak, hadir dengan pesan kuat tentang ketangguhan dalam menghadapi tantangan hidup. Lewat lirik dan aransemen yang khas, ASAKATA ingin mengajak pendengar untuk terus maju meski di tengah situasi sulit. "Dalam setiap tantangan dan kehilangan yang kita hadapi sebagai manusia, selalu ada kekuatan yang bisa kita temukan,” ungkap trio asal Jakarta ini, yang berharap lagu ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi pendengar.
Proyek ini menandai perubahan besar bagi ASAKATA. Kini, ASAKATA terdiri dari tiga anggota: vokalis utama dan penulis lagu Rangga Dirgantara, kibordis sekaligus penata aransemen Rudye, serta vokalis wanita baru, Agnes Salsabila alias Lexy. Dengan bergabungnya Lexy, ASAKATA bisa mengeksplorasi harmoni yang lebih kompleks, menciptakan kontras vokal yang memperkaya lagu.
Menurut Rudye, perubahan ini adalah cara ASAKATA untuk berkembang. “Kehadiran Lexy memungkinkan kami untuk mengeksplorasi lebih jauh, terutama dalam aransemen vokal yang kontras. Kami ingin musik ASAKATA lebih dinamis dengan karakter vokal Lexy.”
Advertisement
Lagu Yang Bergerak bermula dari bait puisi yang ditulis oleh Rangga. Dari puisi ini, Rudye mulai mengembangkan melodi dan struktur lagu dengan dasar piano. Setelah melewati beberapa tahap workshop, Rudye mengajak session player seperti Rinaldy Hamid dan Chicha Adzhari untuk memperkaya aransemen dengan nuansa orkestra.
Proses rekaman dilakukan di dua studio terpisah, Brosstudio untuk instrumen dan Nirock Studio untuk vokal, melibatkan teknisi Bagus Aditya Nugroho dan Husni Mubarok. Durasi produksi yang cukup panjang menunjukkan ketelitian ASAKATA dalam meracik lagu ini agar hasilnya sempurna.
Yang Bergerak dianggap sebagai simbol kedewasaan ASAKATA dalam bermusik. Duet vokal antara Rangga dan Lexy, disertai dengan aransemen orkestra, menjadikan lagu ini seperti kisah drama yang mendalam. “Ini adalah metamorfosa dari proses kehidupan kami sebagai musisi. Kami ingin karya ini menjadi bukti pendewasaan kami,” kata Rudye, mantan anggota band Killing Me Inside.
Secara musikal, Yang Bergerak merujuk pada gaya instrumental orkestra yang sering ditemukan dalam drama Jepang dan Korea. Dengan lirik yang mengisahkan dinamika kehidupan, ASAKATA ingin lagu ini relevan bagi generasi milenial dan Gen Z, khususnya yang lahir antara 1990 hingga 2024.
“Kami merujuk pada romansa kehidupan di era milenial dan Gen Z, dengan aransemen piano orkestra ala drama Asia,” jelas Rudye.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Rangga, Rudye, dan Lexy berharap Yang Bergerak mampu menyampaikan pesan bahwa hidup bukanlah perjalanan lurus tanpa rintangan. Liriknya menggali pengalaman nyata tentang bagaimana hidup sering membawa kita pada momen-momen sulit sekaligus mengajarkan kekuatan dan harapan.
“Setiap lirik menggambarkan pengalaman nyata, bagaimana kehidupan sering kali menguji kita tetapi juga mengajarkan kita tentang ketangguhan. Kami ingin menghadirkan lagu yang bukan hanya enak didengar, tetapi punya makna mendalam yang bisa dirasakan oleh pendengarnya,” ungkap mereka.
Advertisement
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/glk)
Advertisement