Diperbarui: Diterbitkan:
Era 2000-an memberikan warna tersendiri bagi industri musik dunia. Selain dominasi boyband dan girlband yang identik dengan koreografi kompak mereka, muncul juga gelombang solois pria yang popularitasnya nggak kalah melejit. Mereka merebut hati para penggemar remaja lewat suara merdu dan alunan lagu penuh emosi. Nggak hanya bermodal ‘wajah ganteng’ saja, karakter vokal yang kuat membuat mereka mampu menghidupkan lirik sederhana menjadi anthem cinta yang ikonik di era tersebut.
Lirik-lirik tentang cinta pertama, patah hati polos, hingga angan-angan romantis terdengar begitu dekat dengan kisah hidup generasi muda saat itu. Nggak heran, lagu-lagu mereka terus terngiang bahkan hingga dua dekade kemudian. Siapa saja mereka? Ini dia lima nama solois pria era 2000-an awal yang tak tergantikan di hati para fans.
Advertisement
Jesse McCartney adalah definisi sempurna dari heartthrob 2000-an. Memulai karier di dunia akting, Jesse akhirnya terjun ke industri musik dan langsung mencuri perhatian lewat single Beautiful Soul yang rilis tahun 2004. Suara khasnya yang ringan dengan sentuhan falsetto lembut menjadi daya tarik utama, membuat namanya melesat sebagai idola baru remaja.
Selain Beautiful Soul, lagu-lagu seperti Because You Live dan She's No You juga menjadi soundtrack wajib masa remaja. Jesse dikenal mampu menyanyikan lagu-lagu cinta dengan gaya yang jujur, tanpa terdengar berlebihan. Pesonanya yang boy-next-door membuat fans jatuh hati, sementara talentanya sebagai penyanyi dan penulis lagu membuat namanya bertahan lebih lama di industri.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Lahir dari ajang Pop Idol Inggris tahun 2002, Gareth Gates adalah contoh nyata bagaimana kompetisi musik mampu melahirkan bintang besar. Dengan suara lembut yang penuh perasaan, Gareth langsung merebut hati publik lewat debut single-nya, Unchained Melody, yang sukses memuncaki tangga lagu UK.
Namun, lagu yang benar-benar membekas di hati fans adalah Anyone of Us (Stupid Mistake), sebuah balada pop emosional tentang penyesalan cinta. Vokalnya yang cenderung melankolis tetapi tetap easy listening membuat lagu-lagunya sangat relatable bagi remaja era 2000-an. Gareth membuktikan bahwa cowok pemalu dengan suara indah punya tempat spesial di hati para pencinta musik.
Advertisement
Di era 2000-an awal, Nick Carter berani keluar dari zona nyaman boyband-nya, Backstreet Boys, dan memulai perjalanan sebagai solois. Tahun 2002, ia merilis album debut NOW OR NEVER yang menampilkan sisi rock-pop yang lebih dewasa. Single seperti Help Me menunjukkan bahwa Nick tak hanya mengandalkan wajah tampan, tetapi juga vokal khas yang powerful.
Nick yang identik dengan citra bad boy with a soft heart sukses menarik perhatian audiens yang tumbuh bersama Backstreet Boys, sekaligus menarik fans baru yang penasaran dengan eksplorasi musiknya. Meski album solo Nick tak meledak sebesar karya grupnya, namun jejaknya sebagai solois tetap tak bisa diabaikan dalam sejarah musik pop 2000-an.
Di tengah dominasi pop manis ala boyband dan pop rock, Craig David muncul membawa warna baru dengan gaya R&B yang smooth dan kekinian. Debut albumnya, BORN TO DO IT (2000), adalah masterpiece yang mendefinisikan era baru musik urban pop. Single seperti 7 Days dan Walking Away bukan hanya sekadar hits, melainkan juga mengukuhkan Craig sebagai ikon gaya hidup anak muda kala itu.
Dengan vokal soulful dan kemampuan menulis lagu yang brilian, Craig David menjembatani dunia pop dan R&B dengan cara yang belum banyak dilakukan penyanyi pria solo lainnya. Dia membawa suasana klub malam, kisah cinta modern, hingga patah hati sehari-hari ke dalam lirik yang catchy dan aransemen yang segar.
Daniel Bedingfield mungkin bisa disebut sebagai definisi dark horse di awal 2000-an. Tanpa latar belakang boyband atau ajang pencarian bakat, Daniel melesat ke puncak tangga lagu berkat single debut GOTTA GET THRU THIS. Lagu bernuansa garage pop dengan vokal falsetto unik itu langsung menjadi fenomena global.
Tak berhenti di situ, Daniel juga menunjukkan sisi emosionalnya lewat balada hit IF YOU'RE NOT THE ONE, lagu cinta yang sukses bikin mewek jutaan pendengar. Berbeda dari solois pria lainnya, Daniel membawa karakter musik yang lebih eksperimental, menggabungkan pop, R&B, dan UK garage dengan nuansa personal yang kuat.
Tertarik bernostalgia sambil memutar ulang lagu-lagu mereka? Era 2000-an awal memang meninggalkan jejak tak terlupakan, terutama berkat kehadiran lima solois pria ini. Ada yang jadi favoritmu di masanya? Atau malah lagu-lagu mereka masih kamu dengerin sampai sekarang? Jangan lupa langganan streaming di platform kesayangan dan manfaatkan promo yang ada biar lebih hemat!
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/wri)
Advertisement