Diperbarui: Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Ditulis oleh: Inas Arwina Ramadhani
Insiden kecelakaan maut yang menimpa grup musik Debu terjadi di Tol Pasuruan-Probolinggo. Mobil yang ditumpangi rombongan grup musik Debu mengalami kecelakaan di KM 857.200 pada Senin dini hari 18 April 2022.
Mobil rombongan grup musik Debu disebutkan menyeruduk bagian belakang truk dari jalur yang sama sehingga mengalami ringsek di bagian depannya. Salah satu personel grup musik islami ini yakni sang drummer, Daood Abdullah Al Daood (35) mengalami luka serius.
Advertisement
Berbicara tentang Debu, grup asal Amerika Serikat ini cukup sukses berkarier di Indonesia dengan mengusung musik religi menyentuh jiwa. Yuk simak fakta grup musik Debu berikut ini.
instagram.com/debu_journey
Debu adalah grup musik Muslim yang dibentuk pada tahun 2001 dan saat ini berbasis di Jakarta Selatan, Indonesia. Sebagian besar anggota band adalah orang Amerika Serikat, dengan anggota lainnya dari Indonesia.
Saat ini, Debu mempunyai 12 personel yang terdiri dari 6 laki-laki dan 6 perempuan. Mereka berasal dari Amerika Serikat, Swedia, Inggris, dan Indonesia.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
instagram.com/debu_journey
Beberapa anggota aslinya adalah guru di sebuah universitas di Makassar, di mana band ini dimulai secara informal sebagai semacam kegiatan ekstrakurikuler.
Nama band mereka dalam bahasa Indonesia dan berarti “debu”, yang merupakan indikasi bagi pendengar untuk menghindari fokus pada anggota band karena mereka mengaku tidak signifikan dibandingkan dengan musik.
Advertisement
instagram.com/debu_journey
Menyajikan musik religi dengan lirik-lirik ala sufi membuat Debu diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Kekuatan lain yang dimiliki Debu adalah musik multikultural yang berasal dari beragam genre.
Debu memadukan musik rebana ala Timur Tengah, jazz, country, hingga world music. Alat musik yang digunakannya pun berasal dari banyak negara seperti santur dari Iran, tambura dari Turki, hingga gendok-gendok dari Sulawesi Selatan.
instagram.com/debu_journey
Tema lagu-lagu mereka adalah tentang kedamaian, cinta dan kerinduan kepada Sang Pencipta.
Mereka kerap mengatakan bahwa pesan cinta dan perdamaian bukanlah hal baru; bagi mereka itu adalah esensi Islam, jalan Sufi.
instagram.com/debu_journey
Sebelum berkarier di Indonesia, Debu lebih dulu merintis karier di Amerika Serikat dengan nama Dust on The Road alias Debu di Jalanan yang didirikan oleh Syekh Fattaah, seorang ahli tasawuf.
Setelah hijrah ke Indonesia pada tahun 1999, grup ini resmi mengganti nama menjadi Debu.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Advertisement